Abrasi Pantai, 13 Rumah di Konut Nyaris Ambruk

Abrasi Pantai, 13 Rumah di Konut Nyaris Ambruk
ABRASI PANTAI - Rumah warga di Desa Tanjung Laimeo, Kecamatan Sawa ambruk di bagian sisi belakang hingga menyisakan tiang rumah akibat abrasi pantai. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, WANGGUDUAbrasi pantai terjadi di wilayah Desa Laimeo dan Tanjung Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Akibatnya, 13 unit rumah warga di dua desa itu nyaris ambruk diterjang ombak.

Warga Desa Tanjung Laimeo Aras mengatakan, abrasi pantai mulai terjadi sejak Senin (22/4/2019) dengan ketinggian air mencapai dua meter. Kondisi ini membuat rumah warga yang berada di dekat bibir pantai nyaris ambruk akibat hantaman ombak.

“Rumah warga di bagian sisi belakang (dapur) sudah dimasuki air mencapai dua meter. Yang paling parah rumah warga di dusun 1 Desa Tanjung Laimeo. Itu bahkan ada rumah salah soerang warga hancur bagian belakang rumahnya tinggal tiangnya saja tersisa,” terang Aras dikonfirmasi, Rabu (24/4/2019).

BACA JUGA :  Begini Kondisi Terakhir Pasca Banjir di Konut

Baca Juga : Gempabumi 2,5 SR Dirasakan di Kecamatan Sawa Konut

Diungkapkan Aras, rumah warga Desa Tanjung Laimeo yang terkena abrasi pantai ada 10 unit, dan tiga unit di Desa Laimeo. Untuk Desa Laimeo, tak hanya merusak rumah warga saja, tapi juga mengancurkan jalan nelayan sepanjang satu kilometer di dekat bibir pantai yang dibangun Pemda Konut beberapa waktu lalu.

Abrasi Pantai, 13 Rumah di Konut Nyaris Ambruk
ABRASI PANTAI – Rumah warga di Desa Tanjung Laimeo, Kecamatan Sawa ambruk di bagian sisi belakang hingga menyisakan tiang rumah akibat abrasi pantai. (Jefri/ZONASULTRA.COM)

“Warga Desa Tanjung Laimeo atas nama pak Jusman sudah tinggalkan rumahnya, karena bagian belakang hancur tinggal tiang saja, air juga sudah masuk ke rumah. Sama dengan rumah pak Aripudin juga rusak sampai lantai belakang rumah ikut hancur,” ungkapnya.

BACA JUGA :  Alumni SMA 1 Wawotobi Santuni Korban Baling-baling Kapal Asal Konut

“Di sekitar pantai itu rata-rata rumah warga nelayan, dan tinggal di situ bersama keluargannya. Air pasang itu terjadi mulai pukul 08.00 pagi dan pukul 20.00 malam. Surut sekitar 2 jam saja,” tambahnya.

Menindaklanjuti hal itu, dirinya bersama warga setempat telah mengajukan permohonan bantuan ke Pemda Konut untuk mengatasi abrasi pantai yang telah menjadi langganan warga sekitar.

“Alhamdulillah pemda merespon dan akan membangun talud penangkal abrasi pantai. Dari warga kami usulkan sepanjang 450 meter. Untuk tahap pertama di Juni akan dibangun dulu sepanjang 200 meter yang berada tepat di belakang pemukiman warga,” tukasnya. (b)

Berikut videonya :


Reporter: Jefri Ipnu
Editor: Jumriati

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini