ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota Kendari mengakui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Kendari belum maksimal memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat di ibu kota Sulawesi Tenggara (Sultra) itu. Untuk mengatasi hal tersebut, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir berjanji tahun ini akan membenahi PDAM.
Sulkarnain mengatakan kerap menerima laporan bahwa pelayanan air dari PDAM Kota Kendari masih belum maksimal. Kata dia, selama ini PDAM hanya bisa mengakomodir di bawah 20.000 satuan layanan. Sementara sebelumnya, PDAM Kendari bisa mengakomodir hingga 40.000 satuan layanan.
“Pelayanan air bersih kita itu masih jauh dari harapan. Satuan layanan kita menurun. Selain itu juga karena terjadi kebocoran sebesar 53 persen. Bayangkan saja dari seluruh air yang diproduksi 52 persennya nda sampe ke masyarakat,” kata Sulkarnain, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kendari, Jumat (3/1/2020).
Untuk membenahi hal tersebut, Pemerintah Kota Kendari di 2019 lalu telah merumuskan masalahnya dan segera menemukan solusi. Sulkarnain menyebutkan, sekitar pertengahan tahun ini, PDAM sendiri akan diintegrasikan dari Pohara ke Tabanggele. Pihaknya juga telah membentuk tim untuk penanganan PDAM ini.
(Baca Juga : Pelayanan PDAM, Pemkot Kendari Kerja Sama dengan PT Adhi Karya)
“Itu kapasitasnya insyaallah kurang lebih 900 liter per detik dan kalau diproduksi diperkirakan bisa mengcover sampai 80 persen warga Kota Kendari. Kalau bisa jalan, ini bisa melayani sekitar 70-75 ribu satuan layanan,” kata Sulkarnain.
Untuk pembenahan sendiri, Pemkot Kendari telah investasi sekitar Rp500 miliar sebagai bentuk komitmen pelayanan kepada masyarakat. Untuk itu ia meminta masyarakat bersabar. Kemungkinan perbaikan baru bisa selesai dan dapat dinikmati oleh masyarakat pada 2021 mendatang.
“Mohon sabar. Saya juga sering rasakan air tidak mengalir seminggu. Kalaupun mengalir biasanya malah keruh. Insyaallah kita sembuhkan PDAM kita yang lagi sakit ini,” ujarnya. (a)