Antisipasi Anarkis, Personil Polisi Disiagakan di Areal PT. CMMI

ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Guna mengantisipasi anarkisme dari sejumlah karyawan PT. Cahaya Moderend Metal Industri(CMMI), salah satu perusahaan pertambangan nikel yang beroperasi di desa Wonua Morome, kecamatan Puriala, kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra, Kepolisian resort (Polres) Konawe yang dibantu aparat Tentara Nasional Indonesi (TNI) dari satuan 725 Woroagi, masih menyiagakan personilnya di areal perusahaan tersebut.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi amarah 241 orang karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihak perusahaan. Pantauan awak zonasultra.id di lokasi tambang, sekitar delapan orang anggota polisi dan 6 orang anggota TNI terlihat berjaga-jaga, bahkan beberapa personil polisi dan TNI terus melakukan patroli di sejumlah titik yang diduga tempat konsolidasi massa.
General Manager (GM) Operasional PT. CMMI, Faulus yang dikonfirmasi awak zonasultra.id menjelaskan, pihaknya sengaja meminta bantuan atau perlindungan karena dikhawatirkan akan adanya tindakan dari karyawan yang dikenakan pemutusan hubungan kerja. Meski belum ada tindakan yang dilakukan oleh karyawan, namun pihaknya tetap waspada, terutama masyarakat kecamatan Puriala yang sewaktu-waktu bisa terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.
“Sebab kita tidak tahu karakter masyarakat di sini, jadi sebelum ada hal-hal yang kita tidak inginkan terjadi lebih baik kita berjaga-jaga,” kata Faulus di areal kantor PT. CMMI, Selasa (12/05/2015).
Sebelumnya, pihak PT. CMMI memutuskan hubungan kerja dengan 241 karyawannya. Keputusan PHK tersebut dilakukan karena pihak perusahaan mengaku merugi karena tidak sebanding antara pendapatan dan pengeluaran perusahaan, sehingga memaksa pihak PT. CMMI untuk melakukan efisiensi karyawan. Enam mesin produksi pun yang sebelumnya beroperasi, kini hanya tersisa dua unit saja. (Restu)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini