Bupati Buton, Umar Samiun tidak menampik jika ada mafia aspal yang mengambil keuntungan sendiri dibalik proses pengembangan asbuton yang tidak ada kemajuan meskipun pemanfaatannya sudah didengungkan
Bupati Buton, Umar Samiun tidak menampik jika ada mafia aspal yang mengambil keuntungan sendiri dibalik proses pengembangan asbuton yang tidak ada kemajuan meskipun pemanfaatannya sudah didengungkan sejak beberapa tahun lalu.
Kita (Indonesia) sudah lebih dari 30 tahun memakai aspal minyak dan kita sudah lekat dengan itu. Tiba-tiba ada produksi asbuton yang lebih berkualitas dan lebih murah tentu mereka (mafia aspal) tidak akan tinggal diam,” kata Umar di Kendari, Kamis (12/3/2015).
Yang lebih ironis lagi, kata Umar adalah kekayaan alam Indonesia yang melimpah ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik. Bahkan cenderung mengimpor aspal dari negara lain.
“Bagaimana mungkin daerah-daerah di Indonesia mengimpor aspal dari Singapura yang tidak memiliki tambang aspal sama sekali. Sementara kita punya asbuton yang kualitasnya jauh lebih tinggi dibandingkan aspal minyak,” ungkap Umar.
Dikatakan, saat ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI sudah menerbitkan Surat Keputusan (SK) terkait pemakaian asbuton di tingkat nasional. Ditambah adanya teknologi baru yang ditemukan anak bangsa dari ITS Surabaya dan ITB Bandung membuat asbuton kini 100% bisa langsung digunakan tanpa perlu dicampur lagi dengan aspal minyak.
Saat ini sejumlah ruas jalan di Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah menggunakan aspal Buton. Bahkan run way (landasan pacu pesawat) bandara di Jawa Tengah digadang akan menggunakan aspal alam ini. (Taslim)