ZONASULTRA.COM, TENGGAMUS – Ingin lihat lumba-lumba di laut lepas sambil menikmati pemandangan indah? Anda harus datang ke Teluk Kiluan di Lampung. Di sini, terdapat puluhan hingga ratusan lumba-lumba hidung botol yang melintas setiap hari. Bila beruntung, ikan paus juga bisa terlihat.
Teluk Kiluan adalah objek wisata pantai yang terletak di Pekon (Desa) Kiluan Negeri, Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung dengan potensi wisata bahari, dan terkenal dengan banyaknya lumba-lumba, ikan paus disekitaran Teluk Kiluan. Teluk Kiluan juga terkenal dengan keindahan alam dan surga bagi para pemancing handal. Karena setiap tahun diadakan lomba memancing yang diikuti oleh para pemancing handal di seluruh Indonesia.
Di sini, Tidak hanya pemandangannya saja yang luar biasa, tetapi wisatawan bisa menyaksikan lumba-lumba secara langsung di alam yang biasanya mengiring kapal perahu yang dinaiki wisatawan. Di Teluk Kiluan ini dapat melihat kumpulan lumba-lumba yang jumlahnya ratusan ekor.
Teluk Kiluan sebagai jalur migrasi dari dua jenis lumba-lumba, yaitu lumba-lumba hidung botol (Tursiops Truncatus) dengan badan lebih besar, berwarna abu-abu dan lumba-lumba Paruh Panjang (Stenella Longirostris) yang bertubuh lebih kecil.
“Kedua jenis lumba-lumba itu cukup akrab dengan manusia. Lumba-lumba senang mendekati perahu atau kapal yang tengah melintas di laut. Lumba-lumba sebaiknya dilihat pada pagi hari pukul 06.00,” ujar Kabid Promosi Wisata Pertemuan dan Konvensi Kementerian Pariwisata, Eddy Susilo saat mengunjungi Teluk Kiluan bersama staff-nya akhir pekan kemarin.
Di Teluk Kiluan, juga terdapat destinasi wisata lainnya yaitu Laguna Gayau atau kolam renang alami yang terletak di balik bukit Teluk Kiluan. Untuk sampai di spot Laguna Gayau dibutuhkan waktu kurang lebih 30 menit karena letaknya berada tepat di belakang bukit Teluk Kiluan.
“Terdapat juga guide lokal yang memandu para wisatawan dan pengunjung yang baru pertama kali ke Teluk Kiluan dengan biaya Rp 50.000 untuk satu kali perjalanan bolak balik,” kata Eddy.
Untuk masuk ke area laguna, diwajibkan membeli tiket seharga Rp 5.000 per orang. Untuk mencapai laguna, wisatawan dan pengunjung pasti melewati pantai yang sangat indah karena dipenuhi dengan sebaran bebatuan besar namun tetap harus tetap waspada dengan ombaknya yang juga cukup besar.
Setelah melewati pantai barulah bisa melihat keindahan Laguna Gayau yang terbentuk oleh cekungan di tepi pantai dan dibatasi oleh dinding-dinding batu karang. Air di dalam laguna tersebut sangat jernih dan bersih dengan warna biru kehijauan. Kedalaman laguna berkisar 1-3 meter sehingga aman untuk berenang ataupun sekedar berendam didalamnya.
“Aktivitas water sport yang bisa kita lakukan di Teluk Kiluan, yaitu snorkeling. Sisi tepi pantai bervariasi, mulai dari pantai berpasir putih dengan kontur pantai yang landai hingga tebing-tebing berbatuan,” cetus Eddy.
Sesuai dengan namanya, obyek wisata Kiluan ini merupakan sebuah Teluk yang terletak kurang lebih 80 km dari kota Lampung atau sekitar 3-4 jam perjalanan menggunakan mobil. Jika dilihat dari jaraknya yang tidak terlalu jauh, sebenarnya waktu yang diperlukan tidak selama itu, namun berhubung beberapa kondisi jalan yang dilalui masih rusak dan berlubang-lubang, maka perjalananpun menjadi lebih lama.
“Tapi sekarang sudah dalam proses pembangunan jalan. Mungkin tidak lama lagi akses menuju Kiluan akan mulus dan perjalanan akan lebih cepat,” ungkap Eddy.
Tapi untungnya, disatu sisi, pemandangan yang dilalui sangatlah indah sehingga bisa menjadi obat penawar stress perjalanan yang ampuh. Di sepanjang jalan kita dapat melihat hamparan sawah nan luas dengan pemandangan pohon-pohon kelapa yang berbaris rapi di tepi pantai yang dilalui.
“Pada beberapa spot juga dapat dijumpai beberapa kolam budidaya udang serta jejeran rumah-rumah penduduk asli Lampung maupun perumahan multi etnis yang ada di sekitarnya, seperti Bali, Jawa, Sunda, Bugis dan lain sebagainya,” ujar Eddy.
Eddy mengungkapkan, saat akan masuk ke area pantai Teluk Kiluan, akan disambut dengan Pintu Gerbang menuju ke Teluk Kiluannya. Latar belakang pemandangannya sangat bagus yaitu hamparan pulau dan pantai yang ada di Teluk Kiluan, dilihat dari atas bukit.
“Setelah melalui gerbang ini, kita akan menuruni bukit dengan jalanan yang sedikit berkelok-kelok dan lebar jalanan yang cukup sempit untuk dilalui 2 mobil. Oleh sebab itu harus selalu waspada untuk mengantisipasi mobil atau kendaraan dari arah berlawanan, apalagi saat akan tiba di tepi pantai teluknya, jalanan menjadi lebih sempit lagi,” tutur Eddy.
Berhubung saat yang paling tepat untuk melihat lumba-lumba adalah di pagi hari buta, Eddy menyarankan wisatawan menginap di Teluk Kiluan ini sehingga lebih nyaman dalam menikmati semua area wisata yang ada di sekitarnya.
“Terdapat banyak penginapan yang tersebar di sepanjang tepi pantai Teluk Kiluan ini dengan fasilitas yang cukup nyaman. Tidak ada penginapan ber AC di sini, umumnya menggunakan kipas angin. Lokasi rumah penginapannya pun ada yang langsung berada di atas air tepi pantai teluknya, ada pula yang terletak di sisi bukitnya,” ujar Eddy.
Di Teluk Kiloan, tarif penginapan bervariasi, tergantung fasilitas, jenis bangunan dan luas kamar yang ditawarkan. Biasanya mulai berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Usahakan untuk membooking penginapan terlebih dahulu, apalagi jika berkunjung di akhir pekan atau saat liburan, agar terhindar dari penuhnya penginapan,” kata Eddy.
Sepanjang jalan menuju Teluk Kiluan, sebelum sampai di pintu gerbangnya, memang masih banyak dijumpai warung atau toko kecil yang menjual snack ataupun air mineral. Tapi begitu memasuk area Teluk Kiluan, akan sulit mendapati toko-toko tersebut. “Oleh sebab itu, bawalah makanan dan minuman secukupnya untuk bekal,” saran Eddy.
Sedangkan menu makanan harian untuk sarapan, lunch maupun dinner bisa diperoleh dengan memesan langsung di penginapan atau rumah penduduk yang menyediakannya. Tarif makan per orang per sekali makan adalah Rp 20.000.
“Pengalaman kami makan di penginapan kami adalah, porsinya banyak sekali untuk 2 orang, yang menurut saya sebenarnya porsi tersebut bisa untuk 4 orang. Mungkin disesuaikan dengan porsi makanan penduduk setempat kali,” tukas Eddy.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut Lampung sebetulnya menyimpan potensi wisata tinggi. Bahkan banyak objek kelas dunia yang belum diolah. Di Lampung, destinasi wisatanya lengkap, mulai wisata bahari, adventure, taman nasional, hingga wisata sejarah semua ada. Hanya dibutuhkan menyeberang dari Pelabuhan Merak-Bakauheni saja. Itupun tidak lama, hanya 30 menit saja.
“Jadi, kalau akses dan amenitasnya sudah bagus, standar dunia, maka atraksinya sudah memenuhi syarat untuk dikembangkan menjadi destinasi top,” ungkap Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya mengajak wisatawan yang pernah mengunjungi Teluk Kiluan untuk turut mempromosikan destinasi wisata Lampung dengan ikut memposting ke media sosial masing-masing. “Bila liburan wisata ke Lampung, jangan lupa share foto-fotonya ke medsos sebanyak-banyaknya,” ajak Menpar Arief Yahya. (*)