ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Belum terakreditasinya sejumlah sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) akan berdampak pada berkurangnya kuota penerimaan calon mahasiswa baru asal Kolaka yang ingin mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui jalur undangan atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
SNMPTN merupakan pola seleksi nasional penerimaan calon mahasiswa baru dengan menggunakan hasil penelusuran pretasi akademik pada rapor semester satu sampai semster lima bagi SMA/SMK sederajat.
Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi melalui laman resminya melansir, selain memeiliki prestasi akademik, siswa pendaftar SNMPTN harus berasal dari sekolah yang terakreditasi.
Ketentutan itu dikelompokan lagi dalam kuota calon maba, yakni SMA/SMK sederajat yang terkreditasi A memiliki 75 persen kuota untuk mengikutkan siswanya dalam proses seleksi SNMPTN. Sekolah berkreditasi B dan C hanya memiliki kuota 50 dan 25 persen. Sedangkan untuk akreditasi lainnya, hanya memiliki kuota 10 persen.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikmudora) Kabupaten Kolaka, Sal Amansyah mengakui kalau ketentuan penerimaan calon maba melalui SNMPTN itu memang menjadi kendala bagi sebagian SMK di Kolaka.
Sal Amansyah mencontohkan, SMKN Watubangga yang baru tahun ini akan mengusulkan akreditasi, akan terdampak ketentuan tersebut.
“Selain SMKN Tanggetada, salah satu jurusan di SMKN 2 Pomalaa juga belum terkreditasi,” jelasnya.
Dari 15 SMK negeri dan swasta di Kolaka, beberapa sekolah yang belum terkreditasi diantaranya adalah SMKN 2 Pomalaa dan SMK Trijaya Sakti.
Namun demikian, Sal Amansyah mengaku kalau persyaratan penerimaan maba melalui SNMPTN itu belum sepenuhnya bisa diterapakan.
“Belum ada edaran resmi. Jadi kita belum bisa lakukan. Walau begitu, ini menjadi perhatian serius agar tidak jadi ganjalan dimasa yang akan datang,” jelasnya.
Sebelumnya, Rektor Universitas Negeri Sembilan Belas November (USN) Kolaka, Azhari juga mengatakan kalau persyaratan SNMPTN memang mewajibkan pesertanya berasal dari sekolah yang terkreditasi. Akan tetapi, tidak menjadi syarat mutlak untuk diimplementasikan.
“Semua sekolah bisa saja ikut SNMPTN. Tidak terkecuali sekolah yang belum terakreditasi, walaupun kuota yang disiapkan memang untuk sekolah yang sudah terakreditasi,” jelas Azhari beberapa waktu lalu.
Tahun ini, USN Kolaka menjadi salah satu PTN di Sultra yang mengikuti penyelenggaraan SNMPTN. Karena secara nasional belum banyak sekolah yang terakreditasi, maka diperkirakan implementasi persyaratan itu bisa molor.
Penulis: Abdul Saban
Editor: Jumriati