ZONASULTRA.COM, KENDARI – Stok gula pasir yang berada di gudang Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) Divisi Regional (Divre) Sulawesi Tenggara (Sultra) diprediksi hanya cukup sampai di Bulan November saja. Saat ini pasokan gula yang ada di gudang sebanyak 4 ribu ton.
Kepala Divre BULOG Sultra La Ode Amijaya Kamaluddin mengatakan stok gula yang ada di gudang BULOG se-Sultra bisa bertahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai November.
Jelasnya, untuk stok pengadaan selanjutnya saat ini dalam perjalanan didatangkan dari Jawa Timur. Stok pengadaan gula disiapkan mencapai sekitar 14 ribu ton.
“Stok gula yang disediakan BULOG, satu sampai dua bulan sudah habis,” jelasnya saat diwawancarai di Kendari, Rabu (27/9/2017) malam.
Dia menyebutkan sumber gula berasal dari petani, pabrik BULOG, dan gula impor. Gula tersebut harus dijual dengan harga eceran tertinggi sebesar Rp 12.500 per kilogram. Sementara ini gula yang disuplai Bulog Sultra masih berasal dari Jawa Timur.
Mengenai kualitas memang ada pabrik gula yang sudah lama, sehingga produksi gulanya kurang bagus (gula berwarna kuning). Kata Amijaya semua gula sama produksinya, cuman karena alatnya sudah tidak maksimal maka hasil akhirnya seperti itu.
“Nah dari situ sebetulnya, kalau Raha dan Baubau itu senang dengan gula kuning karena mereka lebih rasional yang penting manis. Gula kan mau putih mau kuning, kalau sudah dicampur di teh atau kopi tidak merubah warna dari minuman itu,” imbuhnya. (B)
Reporter : Sitti Nurmalasari
Editor : Tahir Ose