ZONASULTRA.COM, BURANGA – Beredarnya beras sintetis yang mengandung bahan baku plastik telah menjadi perbincangan hangat di setiap daerah di Indonesia, tak terkecuali di Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara (Sultra). Hal ini membuat masyarakat setempat merasa resah.
Di Butur sendiri, meski belum ada perintah resmi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sultra untuk melakukan operasi pasar terkait beras plastik, namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Butur melalui disperindag setempat sudah giat melakukan operasi pasar sebagai bentuk antisipasi untuk mencegah beras palsu tersebut beredar di wilayah Butur.
Kepala Disperindag Butur La Ode Sahusu mengatakan, beras plastik sangat membahayakan kesehatan masyarakat sehingga pemerintah perlu tanggap untuk mengantisipasi peredarannya. Pasalnya, tak menutup kemungkinan beras plastik juga bisa beredar di Butur.
“Setiap saat kita selalu turun di pasar untuk melakukan kroscek dan pencegahan beredarnya beras plastik. Ini kita akan awasi terus, dan kita lakukan pantauan tiap saat,” akunya.
Sejauh ini belum ada temuan beras plastik di Butur, baik berdasarkan tinjauan disperindag sendiri maupun laporan dari para pedagang dan konsumen. Meski demikian, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan memberikan informasi jika menemukan keanehan pada beras yang beredar di pasar.
Sementara itu, salah seorang pedagang beras di pasar Minaminanga, Mama Iru menjamin semua beras yang dijual di pasar tersebut bebas dari beras sintetis karena kebanyakan merupakan beras lokal Sulawesi. “Kami jamin beras yang kami jual bebas dari beras plastik,” ujarnya. (Darso)