Cerita Misran, Sosok Penyelamat Mirwan dari Percobaan Bunuh Diri

Misran
Misran

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Tim SAR Kendari akhirnya berhasil mengevakuasi Mirwan Hidayat (21) dari atas tower saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET), Kamis (22/2/2018) malam setelah bertahan sekitar 6 jam di atas tower.

Pria asal Kecamatan Landono, Konawe Selatan (Konsel) ini berniat loncat dari tower yang berada di depan kampus IAIN Kendari di Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Konsel.

Di balik drama penyelamatan Mirwan oleh tim SAR, ada satu sosok yang berperan penting menyelamatkan Mirwan dari aksi percobaan bunuh diri tersebut. Dia adalah Misran (20), adik kandung Mirwan. Misran bersama dua orang tim Basarnas Kendari berhasil mengevakuasi Mirwan dalam keadaan selamat.

Kepada Zonasultra.com, Misran mengaku salah satu orang yang mengerti sosok kakaknya itu. Ia tahu jika Mirwan dalam kondisi yang kurang labil, sehingga walaupun dibujuk oleh siapapun ia tidak bakal turun.

(Berita Terkait : Lagi, Warga Kendari Mencoba Loncat dari Tower)

“Bukannya saya remehkan tim penyelamat, tapi saya kenal betul kakak saya. Setelah berjam-jam dibujuk. Saya pikir harus naik dia tidak akan berani melawan. Akhirnya saya setuju dan putuskan untuk naik ke atas,” kata Misran.

Tak ada rasa takut dalam dirinya karena ia sudah sering melakukan hal tersebut dalam kegiatan pramuka di kawasan TNI AU Halu Oleo. Namun ia mengaku saat naik ke atas kondisi angin cukup kencang, membuat evakuasi memakan waktu yang cukup lama.

Misran bersama tim Basarnas Kendari mulai menaiki suntet setinggi kurang lebih 50 meter itu sekitar pukul 21.15 Wita dalam kondisi hujan rintik.

 Cerita Misran, Sosok Penyelamat Mirwan dari Percobaan Bunuh DiriIa menjadi orang pertama yang naik disusul dua orang tim SAR Kendari. Saat setengah perjalanan menuju puncak suntet, Mirwan melakukan ancaman dari atas untuk meloncat dan membuangkan besi yang merupakan material suntet. Akhirnya mereka rehat sejenak dan menghindar.

Sang ibu, Yana tak hentinya membujuk anaknya untuk berhenti melakukan ancaman dan segara turun. “Nak, itu ademu dibawa kasihan nak. Mirwan sadar nak, ademu datang jemput ko itu nak, sudah mi kasihan,” ungkap Yana memohon.

Ucapan tersebut berulang kali dikatakan ibunya, hingga akhirnya Misran sampai ke puncak suntet dan bertemu dengan Mirwan. Tidak ada kekerasan yang dilakukan pertama kali oleh sang Adik. Ia hanya menyampaikan dan menanyakan beberapa hal.

“Saya tanya pas pertama kali bertemu, ko mau apakah? ko mau loncat. Loncatmi cepat supaya selesai masalah. Kamu nda kasih susah orang dibawah itu he,” ungkapnya kepada sang kakak.

Tak butuh waktu lama, sang kakak pun memutuskan untuk turun dari arah yang berbeda. Tapi sekitar beberapa meter turun, Mirwan kembali naik karena beberapa warga meneriaki Mirwan.

Untuk meredam kondisi riuh, pihak kepolisian meminta kepada warga untuk menjauh dari lokasi. Ditambah lagi ada salah satu oknum yang tidak diketahui identitasnya menyalakan laser berwarna hijau dari kejauhan kepada Mirwan.

SAR Kendari Berhasil Evakuasi Mirwan Dari Atas Tower
MIRWAN – Tim SAR Kendari berhasil mengevakuasi dengan Mirwan (21) daru atas tower. Tiga orang berpakaian lengkap dengan alat penyelamatan menaiki tower, sementara Yana, ibu Mirwan erus membujuk sang anak agar turun, Kamis (22/2/2018) malam. (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

Proses evakuasi terhenti beberapa saat untuk meredam situasi yang mencekam. “Dua itu, dua kali naik turun,” tukas Misran.

Sekitar pukul 21.50 WITA, Mirwan kembali memutuskan untuk turun, namun lagi-lagi berusaha untuk naik kembali. Tidak tinggal diam Misran mencari jalan pintas dengan melepaskan pengamann yang digunakannya dan berusaha menarik sang kakak. Baju Mirwan sobek ditangan adiknya karena mencoba melawan.

“Saya lepas pengaman saya, bajunya robek karena saya tarik. Pas itu sempat berkelahi saya baku tarik, tapi dia mencoba menendang. Saya langsung pegang kakinya,” cerita Misran.

(Berita Terkait : SAR Kendari Berhasil Evakuasi Mirwan Dari Atas Tower)

Dengan sigap kondisi ini dimanfaatkan dua orang tim SAR Kendari. Tepat pukul 23.00 WITA Mirwan berhasil ditangkap oleh ketiganya, walaupun ada sedikit perlawanan dari Mirwan. Diturunkan oleh tim SAR Mirwan dalam kondisi pingsan. Evakuasi pun selesai dilakukan sekitar pukul 23.30 WITA. Untungnya kondisi cuaca malam itu tidak hujan lebat sehingga tidak mengancam proses evakuasi.

Hendak Bunuh Diri

Sigit Sajada (28), salah satu saksi mata yang rumahnya berada di bawah suntet tersebut mengatakan, awalnya ia mengira Mirwan adalah mahasiswa. Sekitar pukul 14.00 Wita ia melihat pelaku berkeliling di sekitar lokasi kejadian. Namun, usai salat Ashar sekitar pukul 15.45 Wita Sigit melihat Mirwan sudah naik ke atas suntet.

“Saya pikir tukang yang mau perbaiki. Tapi saya lihat gelagaknya ini orang tidak beres berdiri-berdiri. Saya teriaki, woii ko mau bikin apa di atas. Dia jawab ‘saya mau bunuh diri bacako surat itu di bawah saya simpan’. Akhirnya saya ambil tasnya yang ada di bawah suntet,” ungkap Sigit.

Ia mengambil tas Mirwan yang ditindis dengan sepasang sepatu hitam. Dalam tas tersebut berisikan fotokopi bukuh nikah Mirwan dan istrinya Suleha, ijazah SMA yang sudah dilegalisir, SKCK, satu unit handphone Mito dalam kondisi mati.

“Kemudian foto sang istri yang diprint dengan tulisan “tolong jangan didekati ini perempuan karena tukang penguras harta orang, begitu tulisan kalau tidak salah,” ujar Sigit.

Kemudian ada juga surat yang ia tuliskan “Kalau mau antar saya sama istriku dia di Kantor Basarnas, dia masih istriku”. (A)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini