Salah satu batu yang paling diminati masyarakat adalah batu Kabaena, diantaranya jenis Giok, Pirus, Solar dan Lumut. Soal harga berkisar antara Rp.300 ribu hingga puluhan juta setelah diasah pengeraj
Salah satu batu yang paling diminati masyarakat adalah batu Kabaena, diantaranya jenis Giok, Pirus, Solar dan Lumut. Soal harga berkisar antara Rp.300 ribu hingga puluhan juta setelah diasah pengerajin. Sementara batu yang belum diasah, harganya mencapai Rp.500 ribu hingga Rp.5 juta rupiah per kilogram tergantung jenis batunya.
“Ada belasan jenis dengan beragam warna batu Kabaena yang sedang digandrungi oleh warga,” ujar Syahrul Gelo (37), kolektor batu Kabaena yang ditemui di rumahnya, Minggu (8/2/2015) sore, sembari memperlihatkan koleksi batu akik miliknya.
Bagi pria yang sudah mengoleksi batu Kabaena sejak remaja itu mengaku selain sebagai kesenangan, mengkoleksi batu akik juga sebagai wujud kebanggaanya pada daerahnya,Pulau Kabaena, yang dianugerahi kekayaan alam terutama batuan yang indah. Syahru Gelo, juga bercita-cita agar bisnis batu Kabaena bisa lebih maju dari daerah lain.
“Kalau kualitasnya tidak diragukan lagi, namun dari sisi bisnis masih kurang. Saat saya masih remaja orang-orang dari Korea, Cina juah-jauh datang ke kampung saya ke Pulau Kabaena untuk dapat batu ini,” katanya. Ia mengakui dari sisi bisnis dan promomosi, Kabaena masih kalah.
Batu Kabaena ditemukan tersebar di kecamatan Kabaena Selatan, desa Rahadopi, desa Batuau, dan desa Pongkalaero.
Sementara itu, Mauzun (27) warga Flamboyan Kota Kendari mengaku, awalnya tak begitu menyukai batu akik, namun karena saat ini sedang trend, mau tak mau pemuda ini pun ikut-ikutan. Ditanya jenis batu yang diminati dia mengaku menggandrungi jenis batu Kabaena.
“Lagi trend batu akik, saya suka batu Kabaena karena ada motifnya dan warnanya beragam, unik makanya saya beli juga buat pasangan,”. (Ose)