Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram

Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram
DESA TINUKARI- Kolaka Utara (Kolut) merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sangat kaya dengan keindahan alamnya, salah satunya di Desa Tinukari, Kecamatan Wawo. Di desa ini terdapat Sungai Tinukari yang jernih dan memiliki arus deras sehingga cocok untuk wisata rafting atau arung jeram. (ZONASULTRA.ID)

ZONASULTRA.ID, LASUSUAKolaka Utara (Kolut) merupakan salah satu daerah di Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sangat kaya dengan keindahan alamnya, salah satunya di Desa Tinukari, Kecamatan Wawo. Di desa ini terdapat Sungai Tinukari yang jernih dan memiliki arus deras sehingga cocok untuk wisata rafting atau arung jeram.

Melihat potensi itu, pada 2018 Pemerintah Kabupaten Kolaka Utara resmi menjadikan Desa Tinukari sebagai desa wisata dengan arung jeram sebagai objek wisata andalan.

Desa Tinukari memiliki luas 5.000 hektare atau sekitar 21.610 km² sedangkan luas kawasan yang digunakan untuk wisata kurang lebih tiga sampai empat hektare. Desa ini memiliki 228 kepala keluarga (KK) dengan total penduduk 1. 197 jiwa. Mayoritas mata pencarian warganya adalah petani.

Sekretaris Desa (Sekdes) Tinukari, Ikbar menceritakan awal mula pengembangan wisata arung jeram di desanya. Awalnya, ada tamu dari kota Malang yang mengecek arus sungai ketika hendak mendaki ke Pegunungan Mekongga. Sang tamu berpendapat arus Sungai Tinukari cocok untuk rafting.

Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram
Sungai Tinurkari

Setelah itu, sebuah lembaga menyodorkan proposal ke Pemerintah Desa Tinukari untuk mengelola wisata arung jeram. Pemerintah desa pun menggelontorkan anggaran untuk pembelian peralatan rafting yang bersumber dari dana desa.

Sayangnya, dalam mengelola wisata arung jeram, lembaga tersebut dalam pengelolaannya kurang maksimal.

dan tidak ada PAD yang masuk ke desa sehingga pada 2020 diputuskan pengelolaannya diambil alih oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Menurut Ikbar usai BUMDes Tinukari di-SK-kan sebagai pengelola wisata, yang berkolaborasi Dengan Pokdarwis HIMA Desa Tinukari kemudian dirangkul dan diberi pelatihan.

Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram
Gerbang Desa Wisata Tinukari

Kini ada tiga perahu yang beroperasi hasil pengadaan 2020. Semua skipper atau pendamping sudah mempunyai lisensi dan mendapatkan pelatihan water rescue. Total ada delapan orang pengelola dan pendamping wisata di Desa Tinukari ini. Di desa ini juga terdapat empat unit home stay yang bisa disewa oleh pengunjung.

Dikatakan Ikbar, objek wisata arung jeram Tinukari dibuka setiap hari. Waktu yang pas untuk mengunjungi objek wisata ini pada Desember hingga Mei.

Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram
Pengunjung wisata arung jeram di Desa Tinurkari

“Ada tiga pilihan paket wisata, yakni grade family, medium, dan hard,” katanya.

Direktur BumDes Sorume Mepokoaso Desa Wisata Tinukari Karbi Daun Allo menjelaskan, untuk hard, pengunjung berjalan kaki sepanjang 12 km menuju titik star dan harus camping. Pengunjung juga diberi pelatihan mengenai standar operasional prosedur (SOP). Paket wisata ini dibanderol Rp1.500.000 untuk lima orang dengan tambahan konsumsi dan dokumentasi.

Sedangkan paket medium menempuh jarak lima sampai enam kilometer berjalan kaki masuk ke lokasi star. Menyeberang sungai tiga kali dan tidak perlu camping. Paket medium ini dibanderol Rp750 ribu dengan tambahan coffee break.

Sedangkan family merupakan penyeberang pertama yang dibanderol Rp250 ribu, tidak termasuk konsumsi.

Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram
Pengunjung saat menikmati suasana arung jeram

Untuk saat ini, pengelola wisata Tinukari Adventure hanya melayani tamu by order atau berdasarkan pesanan. Namun, sering terjadi ada pengunjung yang datang mendadak tanpa pemberitahuan ke pihak pengelola dan tetap dilayani.

Selain arung jeram, juga ada flying fox melintas di atas sungai yang biayanya dibanderol Rp25.000.

Untuk SOP bagi pengunjung bisa langsung ke lokasi atau gazebo dengan membawa kendaraan masing-masing. Jarak jalan poros Rante Angin-Lasusua ke lokasi gazebo ada sekitar dua kilometer.

Menurut Ikbar, pemerintah desa sebenarnya berkeinginan untuk menambah perahu karet dan fasilitas pendukung yang ada di lokasi wisata, seperti flying fox berjalan, jalur pendakian ke Pegunungan Mekongga, paintball, hingga waterboom, namun terkendala anggaran. Pasalnya, anggaran dana desa lebih banyak digunakan untuk penanganan Covid-19.

Desa Wisata Tinukari Adventure di Kolut, Destinasi yang Cocok bagi Pencinta Arung Jeram
Pengurus Bumdes Desa Wisata Tinukari khsusus yang mengelola wisata arung jeram

Sampai saat Ini pemerintah desa terus memotivasi seluruh masyarakat yang ada agar mereka bisa ikut telibat dalam hal pengembangan wisata.

Untuk diketahui desa ini dapat dijangkau menggunakan roda dua maupun roda empat. Dari Kota Kendari perjalanan kurang lebih 5 jam dan dari Kabupaten Kolaka kurang lebih 1,5 jam saja. (*)


Kontributor: Ilham Surahmin
Editor: Muhammad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini