ARUS BALIK – Bersih tegang antara sesama calon penumpang kapal penyeberangan Ferry Tampo-Torobolu saat akan hendak masuk ke dalam kapal Ferry. (Kasman/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, RAHA – Ribuan calon penumpang di Pelabuhan Ferry Tampo, Kabupaten Muna yang hendak menyeberang dengan menggunakan kapal ferry rute Tampo-Torobulu, Minggu (3/9/2017) mengamuk lantaran tidak bisa masuk ke pelabuhan itu.
Aksi ini terjadi karena diduga ada beberapa joki yang memasukan motor tanpa mengantri. Silu (35) warga Jalan Pendidikan, Kelurahan Mangga Kuning, Kecamatan Katobu, Kabupaten Muna mengaku sejak pukul 04.30 wita mengantri di tempat yang telah disediakan di Pelabuhan Ferry Tampo. Tetapi sejak antrian, kendaraannya tidak juga bergeser maju sedikitpun.
Bahkan ada beberapa warga memasukkan kendaraan roda dua ke dalam kapal Ferry yang akan menyeberang.
“Kalau saya secara pribadi tidak mempermasalahkan masalah joki, tetapi kalau sistem pembagiannya sesuai antara motor yang sudah antri dari pagi dengan motor yang dibawa masuk oleh para joki terlayani dan diprioritaskan dulu yang sudah mengantri melalui jalur antrian yang telah disediakan,” kata Silu saat ditemui di Pelabuhan Ferry Tampo, Minggu (3/9/2017).
Dia tak sendiri, teman-teman yang sudah mengantri dari pukul 04.00 wita juga sudah tidak bisa masuk kapal. Lanjutnya, sampai kapal ferry yang ketiga ini tidak bisa juga diangkut kapal.
Karena itu, Silu berharap agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Dia juga meminta kepada pihak pelabuhan agar manajemen pengaturan antrian bisa tertata dengan baik.
Di tempat yang sama, Asra (30) warga Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat mengatakan, dirinya merasa dirugikan dengan adanya calo yang langsung membawa motor sampai ke pelabuhan.
Dikatakannya, pihaknya sempat ditawari sang calo dengan ongkos Rp.50.000 perkendaraan roda dua.
“Saya sempat tanya kepada calo atau jokinya, kalau uang sebesar 50 ribu ini kamu gunakan untuk apa. Dia jawab buat diri sendiri atau buat orang yang berkompenten di pelabuhan sini,” ungkapnya.
Menurut Asra, selama melewati jalur penyeberangan Tampo, motor yang sudah masuk di jalur antrian dari depan sampai batas kanopi semua motor yang mengatri bisa masuk dan termuat dalam kapal ferry. Akan tetapi, selama ikut antrian sampai dua ferry kendaraannya tidak masuk dan bahkan tidak bergeser sama sekali dari posisi semula.
“Tadi itu ferry kedua sekitar kurang lebih ada 10 motor yang bisa masuk melalui jalur antrian yang telah disiapkan. Saya juga sudah bicara dan negosiasi sama petugas yang menjaga di pelabuhan ini, tetapi lagi-lagi petugas perhubungan berbicara kalau motor-motor yang tidak melalui jalur antri tidak di kasih masuk. kenyataannya tidak seperti apa yang dibicarakan oleh petugas tadi,” tuturnya.
Sebagai warga kecil, Asra mengaku sangat dirugikan dengan adanya joki atau calo motor ini. Bahkan, ia berpikiran untuk mengembalikan kembali tiket yang sudah dibeli di loket, sebab pada saat calo masuk di pelabuhan tidak ada pemeriksaan tiketnya.
Untuk diketahui, kapal ferry ketiga yakni KM. Nuku bertolak dari Pelabuhan Ferry Tampo menuju Pelabuhan Ferry Torobulu pada pukul 13.00 wita.
Sementara pihak pelabuhan, yakni Kepala Seksi Pelabuhan Penyeberangan Tampo, Kusmen yang hendak dikonfirmasi tidak berada di lokasi. (C)
Reporter : Kasman
Editor : Kiki