IAIN KENDARI – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Bahasa IAIN Kendari menghadirkan Peter John Wanner, Guru Besar Tohoku University Jepang sebagai narasumber dalam pelatihan bahasa untuk penulisan karya ilmiah di Aula Perpustakaan IAIN Kendari, Sabtu (4/10/17). (Sri Rahayu/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, KENDARI – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Bahasa IAIN Kendari menghadirkan Peter John Wanner, Guru Besar Tohoku University Jepang sebagai narasumber dalam pelatihan bahasa untuk penulisan karya ilmiah di Aula Perpustakaan IAIN Kendari, Sabtu (4/10/17).
Wanner merupakan reviewer jurnal internasional bereputasi antara lain Cognitive Science, JALT Journal, Bilingual Special Interest Group Journal and Tohoku University Journal.
Rektor IAIN Kendari Nur Alim mengatakan, kehadiran Wanner merupakan kesempatan bagi dosen untuk sharing knowledge terutama terkait publikasi karya ilmiah pada jurnal internasional bereputasi.
“Kami terus mendorong dosen untuk meningkatkan kompetensinya dalam membuat dan mempublikasikan karyanya pada jurnal internasional. Ini penting untuk meningkatkan reputasi dosen maupun akreditasi IAIN Kendari,” kata Nur Alim melalui siaran pers kepada Zonasultra.com, Minggu (5/11/2017)
Saat ini IAIN Kendari memiliki 130 dosen. Sekitar 20 persen diantaranya telah mempublikasikan karya ilmiahnya pada jurnal internasional bereputasi. Menurut Nur Alim, angka tersebut mesti terus ditingkatkan mengingat pentingnya publikasi ilmiah sebagai bagian dari tanggung jawab dosen sebagai opinion leader pada dunia akademisi.
Pelatihan bahasa diikuti oleh 40 dosen di lingkup IAIN Kendari. Sebagian besar merupakan dosen yang aktif menulis hasil karya tulis ilmiah pada jurnal internasional baik pada lingkup bidang ilmu sosial, humaniora dan science.
Wanner secara terperinci memberikan penjelasan terkait pola penulisan karya ilmiah dalam bahasa Inggris yang sesuai dengan standar penulisan jurnal internasional.
“Pengalaman saya saat mereview karya ilmiah, banyak penulis yang membuat tulisan panjang dan mengulang kata yang sama sampai beberapa kali, padahal dalam menulis karya ilmiah dengan menggunakan bahasa Inggris harus singkat, padat dan mudah dipahami. Selain itu situasi juga penting, jangan sampai kita menjadi plagiator karena tidak mencantumkan sumber tulisan,” jelas Wanner.
Selain penggunaan bahasa Inggris yang benar, Wanner juga meminta dosen untuk memperkuat tradisi literasi karena akan memengaruhi kemampuan menulis, mengembangkan ide, gagasan, dan kritis terhadap fenomena yang terjadi di sekitar kita.
Pada kesempatan itu, Wanner juga mereview beberapa karya ilmiah dosen IAIN Kendari yang akan dipublikasikan pada jurnal internasional. Guru Besar pada ilmu Budaya di Tohoku Jepang itu mengoreksi tata cara penulisan agar memenuhi standar karya ilmiah. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Jumriati