DPP IMM Gelar Salat Gaib untuk Randi

DPP IMM Gelar Sholat Gaib Untuk Randi
SALAT GAIB - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar Sholat Ghaib untuk almarhum Randi (21) yang meninggal saat kerusuhan dalam unjuk rasa terjadi. Sholat Ghaib sendiri dilakukan di jalan depan Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Kamis malam (26/9/2019). (Rizki Arifiani/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, JAKARTA – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) menggelar salat gaib untuk almarhum Randi (21), mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) yang tewas saat kerusuhan dalam unjuk rasa. Salat gaib sendiri dilakukan di jalan depan Gedung Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Menteng Jakarta Pusat, Kamis malam (26/9/2019).

“Malam ini serentak IMM seluruh Indonesia melaksanakan salat gaib dan aksi solidaritas kepada sodara kita yang meninggal di Sultra (Sulawesi Tenggara),” kata Ketua IMM Najih Prastiyo.

Salat gaib ini diikuti oleh puluhan kader IMM yang menggunakan almamater merah. Mereka marah atas insiden tewasnya kader IMM Randi yang tertembus peluru saat berunjuk rasa di kantor DPRD Sultra pada Kamis siang (26/9/2019).

Setelah melakukan salat gaib, kader IMM ini melakukan orasi di jalanan Menteng. Mereka juga menyalakan lilin dan menyanyikan mars IMM sebagai aksi solidaritas.

(Baca Juga : Satu Mahasiswa UHO Tewas, Diduga Terkena Tembakan Polisi)

“Kami akan melanjutkan perjuangan Randi,” teriak orator kader IMM ini.

Dalam aksi solidaritas tersebut mereka meneriakan yel-yel “copot kapolda” dan “copot kapolres”. Hingga pukul 22.00 WIB, orasi kader IMM ini masih berlangsung.

Sebagai informasi bahwa mahasiswa Fakultas Perikanan dan Kelautan UHO Randi dinyatakan meninggal dunia setelah terkena peluru yang diduga tembakan dari aparat kepolisian saat bentrokan terjadi. Randi sempat dilarikan di RS Korem pukul 15.30 Wita dalam keadaan hidup, namun kemudian nyawa Randi tidak dapat diselamatkan.

(Baca Juga : Ketua IMM Minta Kematian Randi Diusut)

Terkait dugaan penembakan yang dilakukan polisi, Kabid Humas Polda Sultra AKBP Harry Goldenhardt menegaskan seluruh personel yang melakukan pengamanan di gedung DPRD Sultra tidak ada yang mengunakan peluru tajam, peluru karet, dan peluru hampa.

Kata Harry, anggota Polda Sultra yang mengamankan aksi unjuk rasa di DPRD Sultra pada Kamis (26/9/2019) hanya dibekali dengan tameng, tongkat, water canon, dan peluru gas air mata. Ia juga membatah polisi menggunakan peluru tajam dan menembak ke arah massa yang melakukan aksi sehingga mengakibatkan seorang mahasiswa meninggal dunia. (B)

 


Reporter: Rizki Arifiani
Editor: Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini