ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Nur Alam menilai, upaya yang dilakukan istrinya, Tina Nur Alam dengan mendaftar di PDIP sebagai salah satu kontestan Calon Gubernur (Cagub) Sultra adalah sebuah hal yang biasa-biasa saja.
Dia bahkan mengatakan, dukungan dirinya untuk istrinya itu hal yang wajar dan langkah yang tengah dilakukan istrinya itu merupakan hak setiap warga negara.
“Saya mendukung istri maju. Orang lain saja saya dukungan apalagi istri. Dan mendaftar itu bukan menjadi jaminan bahwa itu sudah jadi. Jadi di satu partai pun bukan jaminan bahwa itu cukup pintunya. Jadi masih banyak tahapan yang mesti dilalui,” kata Nur Alam di gedung paripurna DPRD Sultra, Jumat (16/6/2017).
(Berita Terkait : Tina Nur Alam Tentukan Sikap Maju Dipilgub Usai Lebaran)
Disinggung apakah dirinya hendak mempertahankan kekuasaan melalui politik dinasti, Nur Alam membantahnya. Dia mengatakan, banyak orang yang gagal paham dengan politik dinasti. Pasalnya ketika pemilihan gubernur nanti dirinya sudah tidak menjabat lagi sebagai Gubernur Sultra.
“Siapa bilang politik dinasti, saya bukan incumbent. Nggak ada politik dinasti, saya akan pensiun bulan Februari, sementara pemilihan gubernur itu bulan Juli. Nggak ada dinasti disitu. Dinasti itu tenteng anak, tenteng istri masih dalam jabatan kita. Itu dinasti namanya,” ucapnya.
Saat ditanya, apakah istrinya mempunyai kans untuk memenangi Pilgub Sultra, Nur Alam menjawab berpolitik itu tidak bisa takabur. Tapi yang lebih penting bukan siapa yang kalah, siapa yang menang, yang penting bagaimana mengisi ruang-ruang demokrasi ini secara baik dan sehat. (B)
Reporter: Ramadhan Hafid
Editor: Abdul Saban