Festival Pesona Senggigi Lombok 2017 Digelar 16-19 September 2017

Bulan Pesona Lombok Sumbawa

Bulan Pesona Lombok Sumbawa Bulan Pesona Lombok Sumbawa

 

ZONASULTRA.COM, LOMBOK – Lombok terus konsisten menjaring wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) mengunjungi daerahnya. Salah satunya dengan kembali menggelar Festival Pesona Senggigi di Pantai Senggigi pada tanggal 16-19 September 2017.

”Ini merupakan rangkaian kegiatan dalam Bulan Pesona Lombok Sumbawa, kini berkreasi lewat event Festival Senggigi. Festival ini merupakan agenda tahunan dari Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dan akan berlangsung sepekan penuh di wilayah Pantai Senggigi,” beber Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid.

Leboh lanjut Fauzan mengatakan, perhelatan Festival Senggigi digelar sebagai upaya mempromosikan pariwisata Lombok Barat dan mengajak wisatawan menikmati aneka kegiatan bernuasa seni budaya, edukasi, dan juga pameran hasil industri kerajinan lokal seperti aneka tenun, ukiran, dan kerajinan tangan lainnya.

”Tidak hanya budaya lokal, acara ini juga mengambil tempat di Pantai Senggigi yang diharapkan bisa menarik wisatawan nusantara dan mancanegara menikmati suasana dan keindahan alamnya,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi menyampaikan, acara yang akan disaksikan dijamin seru dan mengesankan. Beberapa kegiatan budaya dalam ajang Festival Senggigi yang sayang dilewatkan diantaranya adalah malean sampi, pawai ogoh-ogoh, gendang beleq, serta atraksi peresean.

“Kalau di Madura ada balapan karapan sapi, atau karapan kerbau di Sumbawa, di Lombok ada lomba balapan sapi yang dikenal dengan nama Malean sampi yang menjadi salah satu agenda utama dalam Festival Senggigi ini,” kata Ispan Junaidi.

Dalam Malean Sampi yang berarti mengejar sapi, sapi yang akan dilombakan terlebih dahulu dikemas atau dihias agar menarik perhatian penonton. Hiasan tersebut bisa berupa bendera, stiker atau umbul-umbul kecil dan piranti pelengkap lainnya indah dan elok dipandang mata.

Sapi yang dikonteskan dalam ajang Malean Sampi biasanya dipilih atau diambilkan dari yang pejantan yang tanduknya sudah kelihatan keras dan sudah dibante (disuntik). Sappi yang dikonteskan tersebut disandingkan jadi satu pasar dan ditunggangi oleh joki yang tangguh dan berpengalaman.

“Festival ini diadakan di sebidang sawah dengan panjang kurang lebih 200 meter dengan kondisi terendam air. Sangat seru,” promosi Ispan Junaidi. Keseruan lain yang ditampilkan adalah Gendang Beleq, yang merupakan sebuah instrumen musik, yaitu gendang berukuran panjang lebih dari satu meter yang disandang pada pundak pemain.

Tari Gendang Beleq merupakan tari perang walaupun tidak ada gerak yang menunjukkan perkelahian dan tidak ada pula yang membawa senjata perang, karena garapan geraknya selalu menunjukkan watak maskulin/sikap jantan. Tari Gendang Beleq dahulu berfungsi sebagai tari pengiring para ksatria yang akan maju ke medan perang atau menyambut para pahlawan yang pulang dari medan perang.

“Kita berharap Festival Senggigi ini bisa meningkatkan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Ini karena pariwisata menjadi leading sektor dalam raihan PAD Lombar, kita akan terus menggelar even-even pariwisata yang sudah menjadi agenda tahunan Lombok Barat dan NTB ini, seperti pada pelaksanaan MTQ Nasional beberapa waktu lalu, Hari Pers Nasional (HPN), Perang Topat, Lebaran Topat, hingga Festival Jazz Musik skala internasional,” urainya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya melihat Lombok memang terus menggeliat. Usaha pariwisata terus berkembang karena label wisata halal atau family friendly makin kuat di sana. Banyak atraksi baru, destinasi baru, populer, promosikan, dan manfaatkan semua saluran yang ada. Jangan berhenti membangun destinasi baru yang berstandar internasional.

“Kembangkan semua potensi yang ada, hadirkan lebih banyak atraksi yang menarik wisatawan mancanegara. Promosi soal Lombok juga harus terus agresif, tinggal kita dukung di berbagai media sosial karena dapat mendorong industri pariwisata memasuki strategi pemasaran wisata secara digital,” pungkas Menpar Arief Yahya. (*)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini