ZONASULTRA.COM, KENDARI – Atapnya bocor, lantai berdebu dan dinding yang kotor dipenuhi coretan kini menjadi pemandangan seronok Gedung Olahraga (GOR) Komite Olahraga Nasional Indoenesia (KONI) Sulawesi Tenggara (Sultra).
Belum lagi bau busuk yang menyengat seakan memenuhi seluruh ruangan, menjadikan gedung ini tidak layak untuk menjadi fasilitas pembinaan olahraga di Bumi Anoa ini.
Padahal jika dilihat dari sejarahnya GOR KONI Sultra ini banyak menghasilkan atlet-atlet hebat khususnya di cabang olahraga bela diri. Nama-nama besar seperti Wa Ode Alfan (Pencak Silat), Permata Kumalasari (Pencak Silat), La Sari (Karate) hingga Asarumada ditempa di GOR tersebut sampai menjadi atlet handal di tingkat nasional hingga internasional.
(Baca Juga : Riwayat Hidup Jakub Silondae dan Pencetus Lahirnya Provinsi Sultra)
Tetapi cerita tentang sejarah GOR KONI Sultra saat ini hanya tinggal kenangan saja. Walau begitu, gedung ini masih digunakan sebagai tempat latihan atlet Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) pencak silat.
Pelatih PPLP Pencak Silat Sultra Mirwan mengungkapkan, kondisi GOR KONI Sultra saat ini memang sudah memprihatinkan. Tetapi karena atlet pencak silat PPLP Sultra tinggal di GOR KONI Sultra dan tempat itu yang disiapkan untuk tempat berlatih maka pihaknya tetap menggunakannya untuk berlatih.
“Sebenarnya saya secara pribadi sangat menyayangkan Kondisi GOR KONI Sultra saat ini. Sebab GOR ini memiliki sejarah panjang olahraga di Sultra, dimana banyak atlet yang masih aktif maupun sudah tidak lagi menjadi atlet yang saat ini berlatih di tempat ini,”ungkapnya.
(Baca Juga : Karim, Mantan Atlet Disabilitas Berprestasi Kini Jadi Pemulung di Usia Tua)
GOR yang didirikan ditahun 1979 dan berada di kelurahan Bende Kecamatan Kadia Kota Kendari ini sebenarnya sudah beberapa kali direhabilitasi. Tetapi perawatan yang tidak maksimal dilakukan oleh Pemerintah Daerah membuat kondisinya menjadi semrawut.
Kondisi GOR KONI Sultra ini semakin tidak terawat setelah satu tahun yang lalu pengurus KONI Sultra tidak lagi berkantor di bangunan tersebut. Alasannya kepindahan pengurus induk organisasi olahraga di Sultra tersebut lantaran kondisi gedung yang sudah tua dan beberapa pohonnya sudah rusak serta membahayakan orang lain.
Satu hal lagi yang menjadi sorotan, ketika malam hari kondisi di GOR KONI Sultra menjadi tempat nongkrong orang-orang tertentu yang meninggalkan sampah di sekitar halaman GOR KONI Sultra. Kenyataan ini seharusnya sudah menjadi perhatian pengelola GOR tersebut dalam hal ini Dinas Pemuda dan olahraga (Dispora) Sultra.
Sebab sebagai fasilitas olahraga yang menjadi salah satu ikon di bumi anoa harusnya tidak dibiarkan seperti sekarang ini. Selain itu GOR ini letaknya sangat strategis berada di tengah kota Kendari sehingga sangat mudah di akses oleh masyarakat.
Salah satu tokoh olahraga di Sultra Achmad Wahab menilai, kondisi GOR KONI Sultra seperti sekarang ini menjadi bukti minimnya perhatian pemerintah terhadap sarana olahraga di daerah ini. Seharusnya, GOR seperti ini menjadi perhatian utama sehingga bisa dijadikan pusat latihan olahraga di Sultra.
“GOR KONI Sultra ini merupakan saksi bisu prestasi olahraga di daerah ini. Tidak sedikit atlet handal lahir disini. Jadi kalau saya menilai sudah seharusnya hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah bagaimana GOR ini bisa dibenahi dan bisa kembali layak digunakan,”ujarnya.
Sebenarnya ada angin segar buat kemungkinan GOR KONI Sultra akan dibenahi oleh pemerintah Provinsi Sultra. Dimana lokasi kompleks olahraga Lakidende dimana GOR KONI Sultra berada akan dijadikan lokasi wisata olahraga. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan apakah GOR KONI Sultra juga akan direhabilitasi.
Besar harapan pelaku olahraga di Sultra Rehabilitasi GOR KONI masuk dalam program wisata olahraga di kompleks olahraga Lakidende Kendari. Sebab GOR yang terakhir kali menggelar iven nasional Pra PON sepak takraw pada 2015 lalu tersebut bisa kembali dibenahi dan bisa di manfaatkan dengan maksimal.
Kepala Dispora Sultra Jaya Bakti menerangkan, saat ini pemerintah provinsi Sultra telah memprogramkan pembenahan sarana olahraga di kompleks olahraga Lakidende ini. Termasuk GOR KONI Sultra ini juga dibenahi, sebab pihaknya menyadari kondisinya membutuhkan perbaikan sehingga bisa kembali layak digunakan.
“Kami dari Dispora Sultra menyadari GOR KONI sudah memprihatinkan kondisinya. Jadi kami akan melakukan kordinasi dengan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata ruang Sultra sebagai instansi yang mengerjakan program wisata olahraga di Lakidende ini untuk memasukkan rehabilitasi GOR KONI dalam program tersebut,” terangnya.
(Baca Juga : Mengenal Lebih Dekat Husni Uba, Atlet Takraw Peraih Medali Emas asal Baubau)
Pernyataan dari Kadispora Sultra ini tentunya angin segar buat seluruh pelaku olahraga di daerah ini. Sebab besar harapan dari atlet, pelatih hingga pengurus olahraga di Sultra GOR kebanggan mereka bisa kembali layakuntuk digunakan berlatih dan melakukan pembinaan bagi atlet-atlet di Sultra.
Sebab sejak kondisi GOR KONI Sultra kondisinya seperti sekarang ini tidak ada lagi cabor yang mau menggelar pertandingan di GOR tersebut. Pelaku olahraga di Sultra lebih memilih menggunakan GOR milik swasta dengan konsekuensi menyewa ketimbang harus menggunakan GOR KONI Sultra.
Sekretaris KONI Sultra Eryckson Ludji menerangkan, GOR KONI Sultra merupakan asset olahraga du Sultra. Jadi pihaknya juga terus menjalin komunikasi dengan pemerintah daerah agar GOR KONI Sultra bisa dibenahi.
“GOR KONI Sultra ini kami berharap bisa dibenahi. Sebab kami inginkan para atlet bisa berlatih dan dimanfaatkan sesuai fungsinya seperti dulu lagi,”terangnya.
Menariknya lagi untuk latihan di GOR tersebut pun pengurus olahraga di daerah ini menilai sudah enggan menggunakannya. Salah satu contohnya saat Pemusatan Latihan Daerah PON XVI lalu, KONI Sultra lebih memilih memindahkan atlet berlatih di GOR pemuda ketimbang menggunakan GOR tersebut.
Kondisi ini tentunya sangatlah miris jika kita melihat sejarah yang pernah dicatatkan GOR KONI Sultra sebagai tempat berlatih atlet terbaik Sultra. Lantaran kondisinya yang sudah tidak terawat membuat atlet enggan lagi menggunakannya sebagai tempat berlatih.
Dengan realita ini tentunya besar harapan GOR kebanggan masyarakat Sultra ini bisa dibenahi dan bisa kembali digunakan. Sehingga tidak ada kesan GOR KONI Sultra menjadi rumah tua yang sudah ditinggalkan anak-anaknya karena tidak layak digunakan, sehingga hanya meninggalkan kenangan indah sebuah prestasi olahraga. (B/SF)