Hal tersebut dikatakan oleh Financial Controller Hotel Clarion Sony Wayhu P, kepada sejumlah awak media, Jumat (24/4/2015) di ruang kerjanya. r
Hal tersebut dikatakan oleh Financial Controller Hotel Clarion Sony Wayhu P, kepada sejumlah awak media, Jumat (24/4/2015) di ruang kerjanya.
“Setiap malam temanya berbeda-beda, waktu itu temanyakan Bolywood, tahukan pakaiannya bolywood, yaa biasalah masih wajar tho. Pakaian adat indiakan begitu,” tuturnya.
Menurutnya, tarian yang disuguhkan adalah sebuah tarian yang sudah dikoreografikan, termasuk pakaian yang digunakan saat penari tampil disesuaikan dengan temanya.
“Kalau mau dibilang pakaian dan tarian erotis kemudian mengarah ke pornografi, coba lihat di Maal-mall dan pantai, apakah dikatakan pornografi juga,” katanya.
Terkait jam operasional D’Liquid yang dikatakan sampai jam 04.00 Wita pagi, Sony membatah hal tersebut. Menurutnya, jam operasional D’liquid dari jam 22.00 Wita hingga 03.00 Wita.
“Kami paham aturan. Jangan hanya melihat dari satu sisi, lihat dengan sisi positifnya, tujuan kita untuk hiburan, kami tahu ada batas dan norma-normanya. Lagi pula tidak ada komplen dari masyarakat sekitar sini. Kapan ekonomi mau maju, kalau sedikit-sedikit di demo,” terangnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, aktivitas hiburan malam d’Liquid disoal oleh beberapa lembaga kemahasiswaan yang menuding Hotel Clarion telah menyuguhkan dan mempertontonkan tarian erotis kepada pengunjung, serta jam operasionalnya melewati batas aturan jam buka THM yang telah ditentukan pemerintah. (Azwirman).