ZONASULTRA.COM, KENDARI – Pasca pembubaran ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Muhammad Nasir mengancam akan mengeluarkan tenaga pendidik di kampus yang masih terlibat dan aktif di HTI.
Berdasarkan pernyataan tersebut, pihak Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) memberikan penjelasan terkait nasib para tenaga pendidik atau dosen yang masih aktif terlibat dalam gerakan HTI.
Kepala Biro Umum dan Kepegawaian UHO Rafiudin mengungkapkan belum bisa menindak lanjuti keputusan terkait sikap yang harus diambil kepada dosen-dosen yang kedapatan masih aktif dalam gerakan HTI.
“Pak menteri itu akan panggil para rektor diseluruh Indonesia pada tanggal 26, termasuk rektor kita akan berangkat besok ke Jakarta. Nah nanti hasil pertemuan mereka itu baru ada langkah-langkah yang akan dilakukan oleh rektor,” ungkap Rafiudin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/7/2017).
Ungkapnya, saat ini rektor belum bisa mengambil tindakan karena belum mendapat petunjuk secara resmi oleh menteri. Setelah ada hasil dari pertemuan tersebut, bagaimana instruksi yang diberikan oleh menteri kepada para rektor, akan dibicarakan melalui rapat pimpinan untuk melihat dosen-dosen yang terlibat atau aktif di HTI.
“Setelah rapat nanti kita baru bisa ambil langkah-langkah. Kalau kita mau tindaki sekarang belum ada dasarnya,” ujarnya.
Ungkapnya, saat ini juga telah disinyalir bahwa ada dosen-dosen yang aktif dalam organisasi tersebut. Hanya karena pihaknya belum memiliki data maka rektor dipanggil terlebih dahulu. Setelah rektor mendapat petunjuk dari kementerian, maka masyarakat juga bisa turut membantu pihak universitas mencari siapa saja dosen yang aktif dalam organisasi tersebut. (B)
Reporter : Sri Rahayu
Editor : Tahir Ose