ZONASULTRA.COM, BELITUNG – Para pelaku industri pariwisata di Bangka Belitung sudah mulai pasang kuda-kuda menyambut rute penerbangan Singapura-Belitung. Semuanya kompak mengarahkan pandangan ke Bandara H AS Hanandjoeddin yang dijadwalkan mulai singgah di Belitung awal Oktober 2017.
Berbagai persiapan terus dikebut. Tidak terkecuali koordinasi pelaku pariwisata untuk menarik wisatawan mancanegara ke Negeri Laskar Pelangi.
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Provinsi Bangka Belitung (Babel) bahkan telah melakukan koordinasi dengan 10 travel agen yang ada di Singapura. Semuanya mengarah ke jalinan kerjasama, dalam bentuk pemasaran menarik wisatawan dari Singapura.
“Kesepakatan harga trip secara include juga sudah ada (Rp 2.700.000). Karena ini buat awal-awal penerbangan, jadi semua seragam. Baik dari Singpura-Belitung maupun sebaliknya,” kata Ketua DPD ASPPI Babel Agus Pahlevi.
Kerjasama antara travel tersebut, jelas Agis, kini sudah disepakati dan diarahkan buat membentuk konsorsium. Nantinya, akan ada harga khusus buat promosi penerbangan perdana. Konsorsium tersebut melibatkan 10 agen travel di Singapura dan Belitung.
“Sepuluh travel agen itu ditunjuk buat mempromosikan Belitung di Singapura. Dan yang mendorong mereka adalah Kementerian Pariwisata. Sebelum ada penerbangan di sini, mereka diminta buat jualan dulu di Singpura. Dan kami sudah ketemu dan membahas terkait paket wisata itu,” ujar Agus.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belitung Hermanto mengatakan, pihaknya akan mendorong pembangunan objek wisata di Negeri Laskar Pelangi ini, buat menyambut penerbangan Singapura-Belitung.
“Terutama dari berbagai infrastruktur pendukung. Nanti akan terus kami tingkatkan dan terus promosikan Belitung ke negara lain,” kata Hermanto.
Persiapan dari segi akselerasi berbagai amenitas yang diperlukan juga ikut disentuh. Begitu juga penyiapan berbagai paket oleh travel yang kreatif maupun inovatif. “Termasuk juga kami mendorong dan pembenahan SDM (sumber daya manusia, Red) bagi segenap pelaku pariwisata dan masyarakat,” pungkas Hermanto.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi langkah Kementerian Perhubungan dalam mengembangkan akses tadi. Dari sini, industri pariwisata bisa memanfaatkannya untuk mendatangkan wisman.
“Di semua destinasi prioritas, bandaranya harus diprioritaskan menjadi international airport. Termasuk Belitung yang punya KEK Tanjung Kelayang. Ini sangat positif bagi industri pariwisata, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin,” ujar Menpar Arief Yahya.
Jarak tempuh atau kedekatan geografis itu, kata Menteri Arief, cukup menentukan dalam pariwisata. Ini mirip dengan bisnis transportasi dan telekomunikasi. “Jarak yang semakin dekat, akses semakin mudah, semakin murah, semakin berpeluang dikunjungi. Selain jarak, juga season, ketiga bisnis itu mengenal istilah low and high season,” kata Menpar Arief Yahya. (*)