Ini Cara BP4K Konsel Siasati Penyuluh yang Minim

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengakui tenaga penyuluh pertanian di daerah tersebut terbilang masih minim. Dari 400 lebih desa di kabupaten yang dipimpin Imran tersebut, tenaga penyuluh yang tersedia barulah 240 orang saja. Jika merujuk pada UU No 16 Tahun 2006 tentang Sistim Penyuluhan yang mengharuskan satu orang penyuluh untuk satu desa, maka Konsel masih membutuhkan sekitar 200 penyuluh lagi.

Kepala BP4K Konsel Agusalim mengatakan, ketimbang memikirkan kurangnya tenaga penyuluh pertanian di Konsel, dirinya lebih memilih untuk meningkatkan kualitas penyuluh yang ada. Sebab, yang paling penting dari seorang penyuluh adalah kemampuannya dalam mendampingi para petani sehingga penyuluh harus terus “diisi” dengan berbagai pengetahuan dan teknologi-teknologi terbaru.  
“Bicara memadai sudah jelas penyuluh di Konsel itu belum memadai. Tapi yang penting itu bukan banyaknya penyuluh tapi kemampuan apa yang dia miliki. Percuma juga penyuluhnya banyak tapi tidak memiliki kemampuan, ya tidak ada artinya. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana kita mengisi mereka agar bisa mendampingi para petani,” kata Agusalim ditemui dalam rapat koordinasi pengawalan dan pendampingan penyuluh oleh Sekretariat Badan Koordinator Penyuluh (Bakorluh) Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Sultra di Kendari, Selasa (5/5/2015) kemarin.  
Salah satu langkah yang ditempuh BP4K Konsel untuk meningkatkan kualitas penyuluh adalah dengan rutin melaksanakan berbagai pelatihan kepada para penyuluh itu sendiri. Menurut Agusalim, kemampuan yang mumpuni dalam mendampingi para petani mutlak dimiliki oleh semua penyuluh. Jika tidak, para penyuluh akan malas mendampingi petani karena harus berhadapan dengan masalah yang ia tidak bisa selesaikan.
“Yang biasa kita lakukan adalah dengan bekerjasama dengan provinsi melakukan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas dan kapabilitas mereka. Kita tidak akan berarti apa-apa kalau penyuluh tidak memiliki kemampuan karena permasalahan itu semakin hari semakin kompleks,” terang Agusalim.
Terkait produksi padi di Konsel, meskipun produksinya tidak terlalu tinggi namun menurut Agus sudah mampu memenuhi kebetuhan beras penduduk Konsel sendiri. “Produksi kita memang tidak terlalu tinggi, tapi sejak beberapa tahun belakangan Konsel sudah bisa swasembada beras,” ucap Agusalim. (Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini