Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) Ramli Hasan menyebutkan beberapa faktor penyebaba naiknya harga beras ini. Pertama kurangnya pasokan dari petani namun hal
Kepala Divisi Regional (Divre) Bulog Sulawesi Tenggara (Sultra) Ramli Hasan menyebutkan beberapa faktor penyebaba naiknya harga beras ini. Pertama kurangnya pasokan dari petani namun hal ini terjadi karena adanya keterlambatan panen, kemudian raskin juga sempat mengalami tawar menawar sehingga penyaluran kemasyarakat mengalami kemunduran.
Lalu faktor lain, tahun sebelumnya raskin terbagi menjadi tiga tahap namun tahun ini sudah beberapa bulan masyarakat tidak mendapatkan raskin sehingga stok yang seharusnya tersalurkan ke masyarakat malah beralih kepasar-pasar karena sudah tidak ada pasokan yang diterima dimasyarakat, jelas Ramli Hasan, Kamis (26/5/2015).
Untuk menangani kenaikan harga beras tersebut, menurutnya Bulog Sultra akan melakukan operasi pasar. Hal itu dilakukan hingga harga kembali normal.
Sementara untuk stok beras Bulog Sultra yang saat ini 14.043 ton diperkirakannya masih dapat terpenuhi kebutuhan masyarakat hingga empat bulan kedepan.
Namun demikian Ramli berpesan kepada masyarakat untuk tidak khawatir jika perkiraan bulan empat mendatang petani gagal panen. Sebab pihaknya akan mendatangkan beras dari Sulawesi Selatan. (Randi)