ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Rusaknya Jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) di Desa Lanipa-nipa Kecamatan Katoi Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) menyebabkan krisis listrik. Pemadaman bergilir pun dilakukan di semua Kecamatan yang ada di Kolaka Utara (Kolut).
Pemadaman itu terjadi dari pagi hingga malam hari secara bergantian untuk mengurangi beban mesin yang masih beroperasi. Hal itu dilakukan sejak 31 Desember 2018 lalu saat masa kontrak mesin sewa yang selama ini membantu suplai listrik berakhir.
Pelaksana Tugas Harian (PLT) Manager Unit Layanan Pengadaan (ULP) PLN Rayon Kolut, Subhan Amir mengatakan penyebab lain pemadaman karena dari tujuh mesin yang dimiliki PLN, ada tiga mesin utama mengalami kerusakan.
“Masuk Januari 2019 mesin kontrak yang biasa beroperasi sudah berakhir, jadi suplai listrik dibebani mesin utama karena adanya mesin kami yang mengalami gangguan pada tiga mesin. Gangguan pada diskopling (bagian mesin) sehingga tidak bisa difungsikan, akibatnya pemadaman meluas,” kata Subhan kepada awak zonasultra.id senin (14/1/2019).
Surat pemberitahuan sudah diedarkan ke masyarakat dan pemerintah setempat bahwa pengurangan baban hanya sebesar kurang lebih 500 KiloWatt (KW). Namun kata Subhan, seiring berjalannya waktu, jumlah pengurangan itu tak sesuai lagi.
Besarnya kebutuhan listrik Kolaka Utara kini tidak sesusai dengan yang ada pada pembangkit listrik sehingga durasi pemadaman lebih sering dan tidak sesuai jadwal pemberitahuan tersebut.
“Dua mesin rusak total sehingga pengurangan beban semakin bertambah mencapai 2,5 MW (MegaWatt), ibaratnya setengah Kolut harus padam,” ujar Subhan.
Meski Saat ini PLTD Lanipa-nipa mendapatkan bantuan mesin dari Kendari namun belum cukup membantu. Kata Subhan, pihaknya sudah berupaya kordinasi ke pihak PLN bagian wilayah agar secepatnya membantu melakukan perbaikan kembali.
Hingga saat ini, perbaikan mesin juga terkendala spare part (suku cadang) yang harus dipesan dan membutuhkan waktu lama. Kata dia, bulan Januari 2019 ini diupayakan listrik Kolut bisa normal kembali.
“Kami mendapatkan mesin bantuan tapi gagal start lagi karena pernah diberi baban barat saat operasi. Jadi kondisi ini kami akan upayakan paling lambat Februari (2019),” tutur Subhan.
Subhan mengimbau kepada masyarakat agar bersabar dan memaklumi kondisi pemadaman yang sering terjadi sacara tiba-tiba. “Kami Memohon maaf kepada seluruh masyarakat dan stakeholder atas ketidaknyamanan akibat pemadaman bergilir dan kami memohon doa agar lebih cepat memperbaiki sistem yang ada,” tandasnya. (B)
Kontributor : Rusman
Editor : Muhamad Taslim Dalma