Inilah Cara Dinas Pertanian dan Peternakan Sultra Basmi Hama Tikus

Kepala BPTPH, Setia Ningsih Mangidi mengatakan bahwa perkembangbiakan tikus sawah sangat cepat. Hanya dalam waktu 48 jam setelah melahirkan, tikus betina bisa kembali berproduksi. Karena itu ia memin

Kepala BPTPH, Setia Ningsih Mangidi mengatakan bahwa perkembangbiakan tikus sawah sangat cepat. Hanya dalam waktu 48 jam setelah melahirkan, tikus betina bisa kembali berproduksi. Karena itu ia meminta para petani untuk terus aktif melakukan pengendalian dengan cara berkoordinasi dengan penyuluh dan instansi terkait untuk bersama-sama mengendalikan hama tikus sejak awal.
“Kalau kita ke sawah terus lihat satu ekor tikus jangan biarkan tapi langsung dibasmi karena membunuh satu pasangan tikus sawah sama halnya membunuh 1.200 ekor tikus,” ungkap Ningsih.
Ningsih juga menghimbau para petani di dua kecamatan ini untuk melakukan penanaman padi secara serentak. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran serangan hama tikus, sebab tikus sawah tidak bisa berkembang biak jika tidak mendapatkan suplai makanan dari padi. Sebaliknya, jika penanaman padi dilakukan tidak serentak, maka akan menjadi celah bagi tikus untuk berkembang biak dengan cepat karena ketersediaan makanan yang terus ada.
Warga di wilayah ini merasa terbantu dengan adanya kegiatan pengendalian hama tikus ini. Ketut Nurjaya misalnya, warga Desa Ambuulanu ini mengaku serangan hama tikus sudah sangat mengganggu sehingga adanya pengendalian tikus ini sangat membantu para petani. Apalagi ada sebagian besar petani yang gagal panen akibat serangan hama tikus.
“Kami (petani) terpaksa memasang plastik untuk menghalangi tikus masuk ke sawah karena menggunakan racun tikus yang selama ini sering kami lakukan sudah tidak berguna lagi,” ungkap Nurjaya.Nurjaya mewakili warga lainnya berharap kegiatan ini terus rutin dilakukan. Maksimal dua kali setahun karena hama tikus sudah sangat merugikan para petani.
Pengemposan tikus ini merupakan gerakan pengendalian tikus dalam rangkaian bakti sosial dinas pertanian dan peternakan untuk menyambut HUT Sultra ke-51 pada April mendatang.
Adapun luas lahan sawah yang dikendalikan adalah 550 hektar di empat desa yaitu Desa Ambuulanu seluas 150 hektar dan Desa Sulemandara seluas 100 hektar di Kecamatan Pondidaha. Desa Wawosolo seluas 100 hektar dan Desa Bendewuta seluas 200 hektar di Kecamatan Wonggeduku. 
Dalam gerakan pengendalian tikus kali ini BPTPH  berhasil membasmi sekitar 2.000 ekor lebih tikus sawah. Jumlah ini dianggap paling banyak dibandingkan dengan gerakan pengendalian tikus tahun lalu yang hanya mampu membasmi sekitar 450 ekor. (Jumriati)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini