ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kendari, M. Israyadi menegaskan akan memberikan sanksi kepada nahkoda kapal Jetliner, jika terbukti melakukan kelalaian atas peristiwa tabrakan kantor KSOP lama di samping pelabuhan penyeberangan Kendari- Wanci, Kamis (23/11/2017) sore tadi.
Menurutnya, insiden ini bisa saja mengancam nyawa penumpang dalam “Ya, kita coba periksa dulu dan membuat berita acara pendahuluan pemeriksaan (BAPP) kepada nahkoba dan kru sebanyak 36 orang,” ungkapnya usai evakuasi korban di Pelabuhan Nusantara Kendari.
Berita Terkait : KMP Jetliner Tabrak Kantor KPLP Kendari
Jika terbukti bersalah dan murni kelalaian setelah pemeriksaan diawal, maka untuk sanksi administrasi seperti pencabutan ijazah akan dilakukan setelah adanya keputusan inkra yang dikeluarkan Mahkamah Pelayaran.
“Ya butuh proses lah, dan ada macam-macam tuh jenis pelanggaran ringan, berat dan sedang,” imbuhnya.
“Kalau kemungkinan kapal mengalami kebocoran tidak akan menurut saya, dan segala kerusakan belum dapat ditaksir berapa,” ujarnya.
Proses pemeriksaan ini merujuk pada UU nomor 17 tahun 2008 tentang pelayaran serta untuk kecelakaan lalu linta kapal merujuk pada Peraturan Pemerintah (PP) nomor 1 tahun 1998 tentang pemeriksaan kecelakaan kapal.
Berita Terkait : Mesin Rusak Diduga Menjadi Penyebab Jetliner Tabrak KSOP Lama
Salah satu penumpang asal Baubau Didin (33) tahun mengatakan, pada saat kapal akan lepas kendali dan menabrak kantor KSOP lama tidak ada pemberitahuan dari pihak kapal.
“Tidak ada, tiba tiba saja kapal menabrak,” ungkap Didin.
Kemudian, penumpang lainnya Karina (23) mahasiswa asal Baubau menuturkan, setelah kejadian, pihak kapal memberitahukan kepada seluruh penumpang untuk tetap tenang dan tidak panik.
Jetliner yang dijadwalkan berlabuh di Pelabuhan Kendari sekitar pukul 17.00 Wita menabrak kantor KSOP lama. Kapal ini bertolak dari Pelabuhan Murhum, Baubau pada pukul 08.00 WITA pagi tadi dan transit di Pelabuhan Raha, Muna pukul 12.00 WITA.
“Seluruh penumpang selamat, termasuk ABK dan Nahkoda,” ungkap Kepala KSOP Kendari, M. Israyadi. (A)
Reporter : Ilham Bagiro
Editor : Kiki
