ZONASULTRA.COM,KENDARI– Jumlah dokter di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga saat masih minim.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sultra Asrum Tombili mengatakan kekurangan dokter ini khususny pada daerah terpencil dan terpelosok. Misalnya saja di Kolaka Timur (Koltim), Konawe Kepulauan (Konkep), Buton Tengah (Buteng), Muna Barat (Mubar), dan Buton Selatan (Busel).
Saat ini 60 persen dokter lebih banyak bertugas di Kota Kendari, sebagai ibukota Provinsi Sultra.
“Sehingga wajar saja, jika pelayanan di beberapa sarana kesehatan di kabupaten sering jadi keluhan masyarakat, jadi memang rata-rata dokter banyak di ibukota provinsi, bahkan 60 persen di sini. Jadi hanya 40 persen saja yang terdisitribusi di daerah lainya, seperti Kolaka, Muna dan Buton serta Baubau,” ungkap Asrum, Jumat (26/3/2017) saat ditemui di ruang kerjanya.
Bahkan lebih parahnya lagi, lima kabupaten yang sudah lama mekar seperti Konawe, Konawe Selatan (Konsel), Konawe Utara (Konut), Bombana, Kolaka Utara(Kolut), Wakatobi dan Buton Utara (Butur),juga diakui Asrum masih kekurangan dokter.
Meskipun saat ini berangsur-angsur pemerintah daerah melakukan strategi melalui kebijakan dengan mendatangkan dokter ataupun dengan menggelontorkan beasiswa dokter. Sehingga, jumlah kebutuhan dokter dibeberapa daerah itu mulai terpenuhi walaupun belum bisa dikategorikan dengan jumlah ideal.
Untuk diketahui, jumlah dokter di Sultra sebanyak 768 dokter,140 dokter spesialis, 138 dokter gigi dan 436 dokter umum.
Sementara jumlah rumah sakit ada sebanyak 39 dan jumlah puskesmas di Sultra sebanyak 280 unit.
Sehingga, jika 60 persen terpusat di Kendari berarti hanya sekitar 307 dokter terdisitribusi di 16 kabupaten dan 461 berada di Kendari.
Pihaknya saat ini terus berupaya mengajukan rekrutmen dokter PTT, meskipun kuota yang diberikan pemerintah pusat tidak sesuai kebutuhan yang diajukan. Selain itu juga, pihaknya terus berupaya meningkatkan tenaga kesehatan lainnya. (B)
Reporter: Ilham Surahmin
Editor: Tahir Ose