Nurnina, warga desa Puupi, yang anaknya juga meminum racun serangga mengatakan, setahun lalu di kampungnya desa Puupi, Kecamatan Angata, atas nama Fali, meninggal pasca meminum racun.
Nurnina, warga desa Puupi, yang anaknya juga meminum racun serangga mengatakan, setahun lalu di kampungnya desa Puupi, Kecamatan Angata, atas nama Fali, meninggal pasca meminum racun.
Pemicu hingga remaja yang bersekolah di MAS Mataiwoi itu meninggal karena malu setelah pihak guru membaca surat cinta Fali di depan siswa saat tengah apel.
“Kami tinggal satu kampung, bapaknya dia cerita kalau Fali minum racun karena malu suratnya dibacakan di depan umum,” kata Nurnani, Jum’at (13/2/2015).
Sayang, orang tua Fali tidak mempersoalkan masalah itu. Pasca kejadian terulang kembali orang tua Fali mengingatkan bahwa bukan hanya Ferdian yang nekad bunuh diri karena mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari oknum guru. Sebelumnya, anaknya juga meminum racun dan sayangnya nyawa sianak tidak tertolong .
“Itu saja bapaknya cerita. Coba Fali tidak dikasi malu nda mungkin dia minum racun,” ungkap Nurnani.
Tak hanya itu, sekolah Madrasah Aliyah Swasta juga pernah disegel oleh warga. “Kakaknya Ferdi yang cerita yang juga pernah sekolah di Aliyah, itu sekolah disegel sama warga,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswa atas nama Ferdian (17) yang tercatat sebagai siswa Madrasah Aliyah Swasta Mataiwoi, Kecamatan Angata, Konawe Selatan, nekad meminum racun serangga untuk mengakhiri hidupnya pada Senin lalu. Kejadian itu dipicu karena si anak merasa tertekan oleh salah seorang oknum guru yang kerap menegurnya karena sering absen. Belakangan diketahui juga siswa tersebut malu karena belum melunasi iuran kebersihan senilai Rp.10 ribu.
Beruntung nyawa siswa itu dapat tertolong. Kini dia tengah mendapat perawatan di Rumah Sakit Umum Propinsi Sulawesi Tenggara, di Kendari. (Tahir Ose)