Kembali Terpilih untuk Periode Kedua, Ini Sederet Prestasi Umar-Bakry Bangun Buton

Ilustrasi Pembangunan Umar Samiun
Ilustrasi Pembangunan Umar Samiun
Ilustrasi Pembangunan Umar Samiun
Ilustrasi Pembangunan Umar Samiun

 

ZONASULTRA.COM, PASARWAJO – Pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak Kabupaten Buton 15 Februari 2017 lalu, pasangan calon Samsu Umar Abdul Samiun dan La Bakry (Umar-Bakry) kembali tampil sebagai pemenang meski harus berjibaku melawan kotak kosong.

Kemenangan Umar-Bakry itu tidak terlepas dari keberhasilan petahana tersebut dalam membangun Buton selama memerintah sejak terpilih pada 2012 lalu.

“Umar-Bakry adalah pemimpin yang benar-benar memperhatikan rakyatnya dan keduanya memiliki jiwa membangun. Buktinya, sebelum di masa kepempinan mereka Kabupaten Buton masuk daerah tertinggal, kini sudah tidak lagi. Kabupaten Buton, yang dulunya jalan-jalan poros maupun kecamatan, desa/kelurahan jelek dan sempit kini semuanya sudah bagus dan lebar,” kata Ketua DPRD Buton La Ode Rafiun beberapa waktu lalu.

ketua-dprd-kabupaten-buton-la-ode-rafiun
La Ode Rafiun

Selain itu, lanjut Rafiun, di masa kepemimpinan Umar-Bakry Kabupaten Buton mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) tiga kali berturut-turut dari Badan Pemeriksaan Keuangan RI. “Dan insya Allah tahun ini kita masih masih tetap mempertahankannya (WTP),” kata politisi PAN ini.

Tidak itu saja, banyak yang sudah ditorehkan keduanya antara lain di dunia pendidikan memberikan baju seragam secara gratis kepada seluruh anak-anak sekolah dari tingkat SD sampai SMA. Di dunia kesehatan, Polindes, Pustu, dan Puskesmas telah dibangun untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses kesehatan.

Umar-Bakry juga memiliki visi misi mewujudkan Kabupaten Buton menjadi daerah kawasan bisnis dan budaya terdepan. Hal itu telah dibuktikan dengan dibukanya tambang aspal yang sudah berpuluh tahun vakum. Di bawah kepemimpinan Umar-Bakry, kini aspal Buton sudah dikenal luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Begitupun di bidang budaya, Buton juga mulai dikenal luas. Tiap tahun pemerintah menyelenggarakan festival budaya tua Buton. Bahkan festival ini sudah masuk sebagai agenda kalender nasional.

Salah satu warga Kecamatan Pasarwajo, Iyan mengatakan Umar-Bakry adalah pemimpin yang tahu apa kebutuhan masyarakatnya. Keduanya mempunyai jiwa membangun yang tinggi. Terbukti kini Buton sudah bisa dibanggakan, baik dari segi pembangunan, sumber daya alam, sumber daya manusia, dan budaya.

“Saya berharap dengan kembalinya Umar-Bakry memimpin Buton apa yang telah mereka lakukan selama ini bisa ditingkatkan lagi,” katanya.

Umar - Bakrie
Umar – Bakrie

Di masa kepemimpinan Umar-Bakry pula, jalan dan jembatan yang menghubungkan daerah-daerah lumbung produksi pertanian dan holtikultura yang selama ini agak sulit dijangkau kini teraspal mulus. “Kami bisa menjual hasil produksi pertanian kami seperti buah dan hasil pertanian lainnya ke pasar terdekat. Ini semua berkat jalan yang dibangun Umar-Bakry selama masa pemerintahannya,”
kata Hasan, salah seorang sopir mobil warga Trans, Desa Mulia Jaya Kecamatan Siotapina.

“Ini yang tak pernah dipikirkan oleh pemimpin sebelumnya,” lanjutnya lagi di sela-sela kesibukannya menurunkan barang dagangannya di Pasar Wameo, Baubau.

Bukan hanya itu saja, dari sektor budaya Umar-Bakry tidak tanggung-tanggung dalam memperkenalkan Budaya Tua Buton, yang merupakan warisan leluhur Buton. Sejak dilantik pada periode pertama 18 Agustus 2012, Umar-Bakry menggenjot promosi budaya secara total.

Sedikitnya ada 12.535 penari kolosal tampil memeriahkan Festival Budaya Tua Buton. Event ini berhasil menarik minat dan perhatian sejumlah wisatawan mancanegara. Terbukti dengan singgahnya perserta Sail
Indonesia, Sail Komodo 2013 di Pasarwajo sekaligus menyaksikan penampilan Tarian Kolosal yang dikemas dengan tarian Kolosal Takawa 2013.

Semua destinasi wisata, baik wisata bahari maupun wisata alam lainnya dipoles dan diperkenalkan ke dunia luar. Promosi besar-besaran digenjot untuk memperkenalkan sejumlah tempat wisata di Buton. Sebutlah pantai Mopaano dan desa adat Wabula.

Namun yang paling meonumental dari semua adalah dibangunnya pusat perkantoran terpusat Pemkab Buton di Bukit Takawa. Takawa meliputi tiga area, Takimpo, Kondowa, Wabula. Dalam bahasa Buton, Takawa memiliki arti “kita datang untuk membangun”. Inilah ikon baru di Kabupaten Buton.

Jadi, wajar saja jika pada periode kedua ini Umar-Bakry kembali memenangkan hati rakyatnya. (*)

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini