ZONASULTRA.COM, UNAAHA – Puluhan benda antik muncul di dalam rumah Syukur seorang warga Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra). Masyarakat yang mengetahui kemunculan benda yang diduga dibawa oleh mahluk halus ini langsung beramai-ramai mendatangi rumah berdiding papan tersebut, untuk melihat secara langsung benda-benda yang dianggap memiliki nilai sejarah itu.
Berdasarkan pengakuan Syukur, benda antik tersebut bermunculan secara mengejutkan dalam tiga tahapan dengan waktu yang tidak bersamaan dan mulai muncul pada Jum’at malam lalu. Saat itu dirinya mendengar suara aneh di ruang tengah rumahnya, setelah diperiksa ternyata tega jenis benda antik seperti panci zaman dulu atau yang lebih dikenal di daerah itu dengan sebutan kalaru, cerek kuno dan tempat penyimpanan pinang orang dulu.
“Setelah saya melihat benda itu, saya langsung memberitahukan kejadian ini kepada bapak saya dan beliau mengatakan bahwa memang jauh sebelum itu, dirinya sudah pernah memimpikan kemunculan benda ini dan dia berpesan agar saya tenang dan jangan berprasangka jelek. Selain itu ia juga berpesan keluarga lain yang tidak serumah untuk tidak berkunjung saat waktu magrib,” kata Syukur yang ditemui di kediamannya, Rabu (27/05/2015).
Sejak awal kemunculan benda tersebut, dirinya enggan membeberkannya ke tetangga berdasarkan pesan orang tuanya yang mengatakan bahwa selain ketiga benda tersebut masih akan ada benda lainnya yang akan datang. Benar saja, malam selanjutnya kotak besi atau yang masyarakat setempat menyebutnya “burua”, batu asa kuno atau rambaha, mangkuk yang terbuat dari tanah liat, kuali, dan beberapa batu delima juga muncul secara misterius dirumah tersebut.
Meski terdengar aneh, Syukur mengaku tidak merasakan hal aneh ataupun takut dengan kemunculan benda-benda yang diduga merupakan peninggalan orang tua zaman dulu yang kini muncul kembali.
“Menurut bapak saya, masih ada benda lain yang akan datang, untuk itu saya memintah kepada seluruh masyarakat Kabupaten Konawe untuk mendo’akan mudah-mudahan benda yang ada bisa sempurna karena ini merupakan berkah untuk masyarakat konawe, sebab menurut bapak saya benda ini muncul untuk menyejukkan Konawe dan masyarakatnya,” ujarnya.
Kata dia, benda-benda antik tersebut di amanatkan kepadanya untuk kemudian diberikan kepada pemerintah setempat untuk dijaga kelestarian dan keamanannya. Rencananya benda tersebut akan diserahkan ketika sudah lengkap, karena menurut informasi dari orang tua Syukur yang sudah berumur 114 tahun masih ada tujuh buah gong (tawa-tawa), piring, sendok, dan beberapa benda lain yang belum ada.
“Saya hanya perantara saja, karena ketika benda ini sudah lengkap maka akan kami serahkan kepada pemerintah, tetapi kata orang tua saya yang bisa berkomunikasi dengan jin (wali) yang membawa benda ini, pemerintah harus menyiapkan tempat yang jumlah tiangnya 99 dan kepalanya tujuh,” jelas Syukur.
Sementara itu Bupati Konawe Kery Syaiful Konggoasa, melalui Kepala Dinas (Kadis) pekerjaan umum dan tata ruang Kabupaten Konawe Jhoni Pisi yang mendatangi rumah tempat munculnya benda-benda antik tersebut mengaku akan melakukan koordinasi dengan pimpinannya untuk proses invetarisasi benda-benda tersebut.
“Kalau benda-benda itu memang ada dan saya juga kaget melihatnya, sebab ini di luar penalaran logika kita, kan tidak mungkin benda itu datang sendiri, tetapi kalau sudah kuasa Tuhan apapun bisa saja terjadi,” tutur Jhoni.
Dari pantauan awak zonasultra.id dilokasi, warga dari berbagai wilayah masi terus berdatangan untuk melihat langsung kebenaran berita kemunculan benda-benda antik tersebut. Selain itu puluhan aparat kepolisian dari Polres Konawe terlihat berjaga-jaga untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak di inginkan. (**Restu)