ZONASULTRA.ID, KENDARI – Wa Maambe tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya karena mendapat bantuan bedah rumah dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam rangka peringatan HUT Bhayangkara ke-76.
Pada Sabtu, 25 Juni 2022, rumah Wa Maambe yang terletak di Kelurahan Lalodati, Kecamatan Puuwatu, Kota Kendari mulai dibongkar untuk diganti dengan bangunan permanen. Pembongkaran hingga pembangunan kembali dilakukan aparat kepolisian bersama warga setempat.
Wa Maambe telah tinggal di rumah itu selama puluhan tahun bersama dua anaknya, seorang laki-laki dan seorang perempuan yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA). Sementara suaminya telah meninggal setahun yang lalu.
Sehari-hari Wa Maambe bekerja sebagai karyawan lepas di salah satu perusahaan pembuatan roti, tidak jauh dari rumahnya. Dia mendapat upah per hari sekitar Rp60 ribu.
Kondisi rumah Wa Maambe memang sangat tidak layak untuk ditempati. Atap dan dinding rumah yang terbuat dari kayu sudah bocor sehingga saat hujan, air masuk ke dalam rumahnya.
Di samping rumah berdiri beberapa batang kayu yang berfungsi menjadi penyanggah agar tidak roboh ketika diterpa angin.
“Itu yang buat suami saya sebelum meninggal,” kenang Wa Maambe sambil berlinang air mata.
Kata dia, ketika hujan datang disertai angin kencang, ia bersama anak-anaknya sangat ketakutan sehingga memutuskan keluar dari rumah dan mengungsi di rumah mertuanya.
Namun kini Wa Maambe merasa senang setelah rumahnya masuk dalam program bedah rumah Polda Sultra. Dalam proses perbaikan, sementara dia akan tinggal di rumah mertuanya yang berjarak hanya beberapa meter dari rumahnya.
“Saya berterima kasih dan bersyukur sekali polisi sudah membantu,” katanya.
Wa Ode Fatmawati, anak kedua Wa Maambe ikut terharu sebab keluarganya telah mendapat bantuan dari Polda Sultra dengan merenovasi rumahnya.
Dia bercerita, rencana untuk memperbaiki rumah telah ada sejak ayahnya masih hidup. Namun rencana itu tidak kesampaian karena awal tahun lalu ayahnya meninggal dunia.
Fatma, panggilan akrabnya saat ini menjadi siswi di salah satu SMA di Kendari. Setiap hari ia menumpangi angkot untuk sampai ke sekolahnya yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumah.
Beruntung Fatma mendapat bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang digunakan sebagai biaya sekolah. Bantuan itu didapatkan sejak masih sekolah dasar. (A)
Penulis: M9
Editor: Jumriati