ZONASULRA.COM, BURANGA -Dalam mewujudkan komitmen untuk menjadikan Buton Utara (Butur) sebagai kawasan yang maju di bidang pertanian, kini Pemda setempat akan membuat kebijakan yang pro pada sektor pertanian.
Abu Hasan mengatakan, salah satu program unggulannya dalam memimpin Butur adalah pemberdayaan masyarakat melalui sektor pertanian. Untuk mewujudkan komitmen itu, ia kini tengah merencanakan regulasi tentang pertanian yang merupakan syarat untk mendapatkan bantuan dari Kementerian Petanian.
“Harus ada Peraturan Daerah, karena itu kita diminta oleh Kementerian untuk segera membuat regulasi yang memberikan dukungan nyata untuk menjadikan Buton Utara menjadi daerah pertanian,” ujarnya dalam acara dialog di gedung Aula Bappeda, Sabtu (28/1/2017).
Selain itu, komitmennya juga terlihat dengan penegasan yang ditujukan kepada dinas terkait untuk terus mencari akar masalah yang dihadapi para petani. Menurutnya, salah satu masalah yang diidentifikasi saat ini adalah keterbatasan pengairan yang berimbas pada kurangnya hasil produksi.
“Sampai hari ini, petani kita itu hanya panen satu kali satu tahun, Karena petani kita hanya mengharapkan hujan turun,” ungkapnya.
Dalam acara itu ia juga berkomitmen untuk mencanangkan daerah yang dipimpinnya ini sebagai kawasan pangan organik. Hal itu tentu bukan tanpa alasan. Dengan melihat kondisi makro ekonomi nasional, ia melihat bahwa komoditi pangan organik sudah semakin berkurang. Padahal, kata dia, nilai jualnya cukup tinggi.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman selama ini, Abu Hasan telah mengidentifikasi beberapa jenis pangan yang dapat dijadikan organik, diantaranya adalah beras kambowa, umbi-umbian, serta singkong. Dengan melihat potensi pasar, ia meyakini bahwa komoditi pangan tersebut akan turut memberikan andil dalam memajukan perekonomian petani.
Di tempat yang sama, Wakil Ketua DPRD Abdul Salam Sahadia menambahkan, bahwa ia sangat mendukung rencana tersebut. Menurutnya, untuk mensukseskan program pemerintah dalam membangun daerah, tentu harus ada kerja sama dari semua stake holder (pemangku kepentingan).
“Di dunia manapun, kalau hanya Bupatinya sendiri yang kerja, kalau hanya DPRnya, atau tokoh politiknya saja, kita kuras tenaga kita,” Kata Salam.
Serupa namun tak sama, Ketua KNPI Butur Rahman juga menuturkan, bahwa melalui partisipasi pemuda, daerah ini harus dibangun kembali jiwa dan raganya, sebagai mana yang tertuang dalam bait lagu Indonesia Raya.
Sebagai informasi, dialog tersebut mengangkat tema: ‘Menakar arah kebijakan pembangunan daerah sesuai visi misi Abu Hasan-Ramadio’. Dalam sesi diskusi kegiatan itu mengupas sejumlah isu permasalahan sosial politik yang ada di Butur. (B)
Reporter : Irsan Rano
Editor : Tahir Ose