ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kementerian Sosial (Kemensos) RI mulai mencairkan bantuan program keluarga harapan (PKH) tahun 2017. Sebagai komitmen untuk mengawasi jalannya penyaluran bantuan tersebut, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa langsung melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Kota Kendari, Jumat (14/4/2017).
Didampingi oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Raden Harry Nikmat, Menteri Khofifah tiba di Kantor Wali Kota Kendari sekira pukul 16.25 Wita, dan langsung diterima oleh Wakil Wali Kota Kendari Musadar Mapasomba, serta seluruh pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dan masyarakat penerima bantuan.
Untuk Kota Kendari, jumlah penerima bantuan PKH non tunai sebanyak 4.762 orang. Masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp. 1.890.000 pertahun yang dibagikan sebanyak empat kali dalam setahun. Kata Khofifah, untuk tahun ini pemerintah telah mendistribusikan bantuan PKH tahap pertama pada bulan April.
“Jadi untuk tahap pertama cairnya Rp. 500 ribu, yang kedua nanti bulan Juni cair lagi Rp. 500 ribu. Nanti bulan September cair Rp. 450 ribu. Kemudian sisanya itu cair pada bulan November hingga Desember,” kata Menteri Khofifah ditemui usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada penerima bantuan PKH non tunai.
Selain menyerahkan bantuan KPH non tunai, Menteri Khofifah juga menyerahkan bantuan secara simbolis kepada penerima bantuan beras sejahtera (Rastra) sebanyak 8.787 orang, bantuan sosial disabilitas sebanyak 37 orang, bantuan sosial lanjut usia sebanyak 60 orang, dan bantuan sosial kelompok usaha bersama (Kube) perkotaan sebanyak 100 orang.
“Bantuan PKH ini tidak boleh digunakan untuk membeli pulsa. Kalau anaknya minta beli pulsa tidak boleh pakai uang dari bantuan PKH. Boleh atau boleh,” ujar Khofifah langsung disambut tepuk tangan riuh masyarakat penerima PKH.
Khofifah mengatakan, untuk Kota Kendari, pada tahun 2017 Kemensos mengulirkan dana bantuan sosial tunai dan non tunai sebesar Rp. 21,5 miliar yang ditujukan untuk mengurangi angka kemiskinan dan kesenjangan di Kota Kendari.
Dana sebanyak Rp.21,5 miliar ini terdiri dari bantuan sosial PKH non tunai sebesar Rp. 9 miliar. Bantuan sosial rastra sebesar Rp. 12 miliar, bantuan sosial disabilitas sebesar Rp. 111 juta. Kemudian bantuan sosial lanjut usia sebesar Rp. 120 juta dan bantuan sosial kube perkotaan sebesar Rp. 200 juta.
Setelah memyerahkan bantuan secara simbolis kepada penerima bantuan KPH non tunai, Menteri Khofifah juga menyaksikan warga yang melakukan transaksi pengambilan uang dengan mengunakan kartu keluarga sejahtera (KKS) lewat ATM mini yang disediakan di Aula Bertaqwa Kantor Wali Kota Kendari.
“Artinya penerima PKH di Kendari semua sudah punya buku tabungan dan KKS yang mereka pegang. Itu berfungsi sebagai kartu ATM. Kalaupun Kendari ini adalah wilayahnya BRI, maka kartu ATM mereka itu bisa dipakai untuk BNI, Mandiri, dan BTN juga. Jadi inilah yang disebut interkonektif diantara empat bank himpunan bank negara (Himbara),” tutupnya. (A)
Reporter : Ramadhan Hafid
Editor : Kiki