ZONASULTRA.COM, BURANGA – Pemadaman listrik di Kabupaten Buton Utara (Butur) Sulawesi Tenggara, sering terjadi dalam dua pekan terakhir. Sejak kerusakan mesin Cummins kapasitas 1000 kilowatt (kw) di PLN Ereke, awal Oktober 2019 lalu, daya listrik di utara pulau Buton ini mengalami devisit.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pasokan listrik disuplay dari Pembangkit Listrik Tenaga Mesin dan Gas (PLTMG) Baubau. Meski begitu, pemadaman listrik masih juga terjadi.
Listrik padam ini terjadi setiap hari dan tidak terjadwal. Bukan hanya sekali. Dalam sehari, pemadaman listrik terjadi berulang kali, baik itu pada siang hari maupun malam. Durasinya waktu padamnya pun yang tidak menentu, mulai dari hitungan menit, hingga mencapai satu sampai dua jam, bahkan lebih lama lagi.
Menariknya, saat terjadi pemadaman listrik, jaringan telekomunikasi juga ikut mengalami gangguan. Signal menjadi lemah, utamanya saat pelanggan hendak mengakses internet menggunakan telepon seluler.
(Baca Juga : Dua Wilayah di Butur Kesulitan Akses Jaringan Telekomunikasi)
Manajer Network Telkomsel Kendari, LM Ramadhan, kepada Zonasultra.com Kamis (17/10/2019) menjelaskan, kurangnya suplay listrik akan mempengaruhi jaringan telekomunikasi di suatu wilayah, terutama jaringan paket data internet.
Sebab, kata dia, dengan matinya jaringan listrik, maka mesin power pada Base Transceiver Station (BTS) telkomsel yang terpasang di Tower akan mati pula. Sehingga jaringan tidak bekerja secara maksimal.
Pihak PT. PLN Kantor Pelayanan Ereke, sudah memberikan penjelasan terkait penyebab padamnya listrik. Di mana, proses suplay daya dari PLTMG Baubau ke wilayah Butur, membutuhkan pengaturan khusus dari tenaga PLN.
“Kalau pemadaman lama, karna penampang jaringan yang sangat jauh. Teman-teman Bonegunu butuh waktu berapa menit untuk bisa lepas penghubung jaringan, dikarenakan sistem Baubau belum bisa masuk satu kali beban besar. Jadi, diperpendek untuk bisa masuk,” kata Junior Operator Pemeliharan Pembangkit PLN Ereke, Asfar Adrin Asli, kepada zonasultra melalui WhatsApp, Kamis (10/10/2019) malam lalu.
(Baca Juga : Dua Wilayah Butur Sulit Akses Jaringan Telekomunikasi, Ini Tanggapan Kominfo)
Mengenai gangguan mesin Cummins kapasitas 1000 kilowatt (kw) di PLN Ereke, Asfar, pun menjelaskan, bahwa terjadi kerusakan pada Rotor Generator. Perbaikannya, tidak bisa dikerjakan di Butur. Sehingga, alat yang mengalami gangguan tersebut, harus dicopot, lalu dikirim ke Surabaya.
Kapan mesin Cummins tersebut bisa kembali normal?, Asfar belum bisa memastikan. Sebab, cepat dan lambatnya, tergantung lamanya waktu pengiriman alat dan proses pekerjaan ketika di Surabaya nanti.
“Kemungkinan paling lama bisa sampai satu atau dua bulan, karena lumayan berat pemasangannya,” ungkap Asfar. (a)