Sjafei kahar memperlihatkan aksesoris PT Dahsyat Baitulllah. (Foto kabarbuton.com)
ZONASULTRA.COM, BAUBAU – 77 calon jamah umroh menjadi korban dugaan penipuan PT Dahsyat Baitullah. Salah satunya Mantan Bupati Buton dua periode, La Ode Muhammad Sjafei Kahar. Mereka dijanjikan berangkat Umroh 28 Mei 2017, namun batal karena alasan beberapa dokumen bermasalah.
La Ode Muhammad Sjafei Kahar mengaku awalnya tak tahu menahu jika dirinya ditipu. Ia yakin karena sebelumnya travel Umroh itu sudah beberapa kali memberangkatkan jemaah. Ia sendiri rencananya berangkat Umroh dengan tiga anggota keluarganya, Isteri, anak dan menantunya.
Kata Sjafei, tawaran Umroh di Bulan Ramadhan itu dari keluarganya. Ayah dari Bupati Buton Selatan, Agus Feisal Hidayat itu juga mengaku menyetor uang Rp 100 juta ke rekening travel. Selanjutnya kembali membayar Rp 5 juta karena keempatnya memesan dua kamar berdekatan saat melaksanakan Umroh nanti.
“Saya berharap jumlah dana yang kami setorkan itu dikembalikan,” pungkas Sjafei ketika ditemui di kediamannya, Kamis 31 Agustus 2017.
Sebelumnya, warga Kota Baubau, Mulimah yang juga jadi korban ketika ditemui di kediamanya, Rabu 30 Agustus 2017 mengaku, telah membayar uang tunai Rp 25 Juta Ferbruari 2017 lalu. Ia juga sudah melakukan manasik Umroh bersama calon jamaah lainnya, di salah satu tempat di Kota Baubau.
Setelah dijanjikan berangkat tanggal 28 Mei 2017, tiba-tiba ia mendapat pesan penundaan keberangkatan dengan alasan ada empat jemaah belum mengurus visa. Hingga kini, rencana keberangkatan tidak jelas, ditambah agen travel bernama Vivi yang selama ini ia hubungi tak tahu keberadaannya.
“Kita telepon-telepon ibu vivi tidak aktif mi sampai sekarang,” tuturnya.
Kapolres Baubau AKBP Suryo Aji Sik, Kamis 31 Agustus telah menerima laporan dari masyarakat yakni merasa ditipu agen travel Umroh. Polisi kata dia sudah memeriksa sembilan saksi dan beberapa korban. Barang bukti diantaranya, koper, tas, pakaian dan perlengkapan umroh sudah disita.
Saat itu kata dia, lima orang melapor ke polisi atas dugaan penipuanitu, dan yang diidentifikasi menjadi korban sudah 30 orang dari jumlah 77 yang ikut manasik Umroh. Suryo meminta yang merasa menjadi korban dapat melaporkan kasus itu ke polisi.
sumber: kabarbuton.com