ZONASULTRA.COM, KENDARI – Ratusan masyarakat memadati Komando Distrik Militer (Kodim) 1417 Kendari pada Minggu (30/12/2018). Mereka terbagi dalam 24 grup paduan suara mengikuti lomba vokal grup lagu mars Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang diselenggarakan oleh Kodim 1417 Kendari bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari.
Kelompok padua suara itu merupakan binaan 15 Koramil wilayah Kodim Kendari, ditambah grup dari Polres Kendari, Resimen Mahasiswa Universitas Halu Oloe (UHO), Polres Kendari, Lembaga Seni dan Qasida Indonesia (Lasqi) Sulawesi Tenggara (Sultra), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kendari, Saka Wira Karika Pramuka Kendari, dan Satpol PP Kota Kendari.
Dari 24 grup itu yang berhasil mendapat predikat juara Umum adalah Lasqi Sultra, juara I adalah Koramil 1417-11/Ranometo, juara II Koramil 1417-02/Wawotobi, juara III Koramil 1417-09/Sampara (Tim B), juara harapan I Satpol PP, juara harapan II Koramil 1417-12/Moramo, dan juara harapan III Koramil 1417-09/Sampara (Tim A).
Komandan Korem (Danrem) 143 Haluoleo (HO) Kendari Kolonel Arm Dedi Nurhadiman mengatakan kegiatan seperti itu baru pertama kali dilakukan. Kelak masing-masing Kodim akan diperintahkan untuk membuat acara yang sama. Kodim lainnya yakni Buton, Kolaka, dan Muna.
“Nanti lombanya akan bertahap setelah di tingkat Kodim akan naik ke tingkat Korem. Tahun depan kita buat di Korem, bagaimana kreativitas masing-masing Kodim untuk menampilkan kegiatan seperti ini,” ujar Dedi saat menghadiri acara itu.
Komandan Kodim (Dandim) 1417 Kendari Letkol CPn Fajar Wijaya mengatakan acara itu bertujuan untuk meningkatkan kemanunggalan (perpaduan) antara TNI dan rakyat melalui seni. Jadi dengan cara yang sederhana tercipta suatu kemanunggalan untuk bersama-sama dalam lomba lagu mars Babinsa.
Kodim juga ingin memperkenalkan tugas-tugas Babinsa melalui lagu. Jadi tanpa disadari masyarakat menghafalkan lirik lagu hingga mengetahui tugas Babinsa. Selain itu, lewat acara itu untuk membangun sinergitas antara berbagai elemen.
“Saya ingin menciptakan sinergitas dengan pemerintah Kota Kendari, Polres yang juga ikut, dan tokoh-tokoh masyarakat yang kumpul di tempat ini. Sasaran khusus kegiatan ini pada 2019 kita akan menghadapi kegiatan pileg dan pilpres,” ucap Fajar.
Pemilu 2019 mendatang akan menentukan jatuh bangunnya bangsa Indonesia, sebab akan dipilih pemimpin yang akan menentukan Indonesia ke depan. Kata Fajar, dalam pemilihan itu pasti akan ada perbedan dan saling tidak suka, sehingga TNI mengambil peran agar persatuan tetap terjaga.
“Artinya walaupun kita memiliki pemikiran yang berbeda, pilihan yang berbeda, tetapi jiwa kita tetap satu untuk Indonesia. Makanya biarlah perbedaan itu ada di bilik suara, ketika mereka di luar, kita semua bersaudara. Tujuannya adalah satu untuk kejayaan Indonesia,” ujar Fajar. (b)
