Mati Mesin, Pesawat Trike Aquilla PK-S 156 Mendarat Darurat di Perairan Sombano

Mati Mesin, Pesawat Trike Aquilla PK-S 156 Mendarat Darurat di Perairan Sombano
MENDARAT DARUSAT - Gegara mengalami mati mesin, Pesawat Trike Aquilla PK-S 156 melakukan pendaratan darurat (Emergency Landing). (Foto : Istimewa)

ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI-Gegara mengalami mati mesin, Pesawat Trike Aquilla PK-S 156 melakukan pendaratan darurat (Emergency Landing),

di sekitar perairan Desa Sombano Wakatobi. Peristiwa ini terjadi saat pesawat tengah melakukan patroli pengamanan di kawasan Taman Nasional Wakatobi (TNKW) pada Minggu sekitar pukul 08.25 pagi tadi.

Tak ada korban jiwa namun pesawat Trike Aquilla PK-S 156 mengalami kerusakan pada sayap pesawat yang bengkok, layar pesawat robek, mesin pesawat mati, dan nose bar patah, akibat pendaratan di air

Kejadian bermula saat Trike Aquilla yang dikemudi Hendrawan, bertolak dari Bandara Matahora sekitar pukul 07.20 Wita, melaksanakan patroli udara di kawasan zona 1 TNKW yakni perairan Wangi-wangi di Karang Gurita dan zona II perairan Kaledupa tepatnya di zona pariwisata Hoga dan Mantigola serta patroli di zona perlindungan bahari Mangrove di tiga desa yakni, Buranga, Kasuari dan Desa Sandi.

“Setelah kurang lebih 30 menit di udara, dalam perjalanan usai memutari kawasan mangrove Kasuari menuju Mantigola, tetiba pesawat mengalami kendala. Trike Aquilla yang sedang mengudara di ketinggian 500 feet tidak dapat naik ke ketinggian 1000 feet. Bersamaan dengan itu radio komunikasi juga mati,” terang Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I TNKW, Union.

Dalam kondisi menegangkan seperti itu pilot pun memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat di perairan dangkal Desa Sombano dengan ketinggian air ± 70 cm. Pukul 08.25 Wita pesawat berhasil mendarat. Pilot beserta tenaga potret udara dalam kondisi selamat.

“Sebenarnya pilot sempat memperbaiki mesin dan kabel yang ada di pesawat namun mesin tetap tidak stabil, sehingga pilot memutuskan mencari lokasi pendaratan darurat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan diperjalanan apabila kembali ke Bandara Matahora,” terang Union dalam siaran pers yang diterima awak Zonasultra.com Minggu.

Setelah pendaratan darurat pilot melaporkan kejadian pendaratan kepada personil TNKW yang standby di bandara untuk selanjutnya melaporkan ke pihak Air Traffic Controller (ATC) Bandara Matahora.

Seksi Pengelolaan Taman Nasional (TN) Wilayah II Kaledupa dan warga setempat membantu dalam evakuasi pesawat. Pesawat lantas dibawa ke daratan untuk pembongkaran dan buka sayap. selanjutnya pesawat dibawa ke kantor SPTN Wilayah II Kaledupa. B

 


Reporter : Nova Ely Surya
Editor Tahir Ose