Dari hasil konsultasi yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar di Dikbud Kota Samarinda terungkap beberapa cara yang dilakukan untuk menyuskseskan program belajar 12 tahun.<
Dari hasil konsultasi yang dilakukan oleh anggota DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar di Dikbud Kota Samarinda terungkap beberapa cara yang dilakukan untuk menyuskseskan program belajar 12 tahun.
Salah satunya adalah pemerintah Kota Samarinda tidak lagi membebankan biaya pendidikan pada seluruh siswa. Adapun biaya yang masih dibebankan adalah pembelian buku, itu pun terjadi lantaran buntut penerapan Kurikulum tahun 2013.
“Untuk tahun depan pembelian buku yang dibebankan ke siswa sudah tidak ada lagi. Sebab kurikulum 2013 sudah tidak lagi digunakan,” kata Ashar saat ditemui ruang kerjanya, Selasa (17/3/2015).
Padahal menurut Ashar, dari segi penganggaran sektor pendidikan antara Kota Kendari dengan Kota Samarinda, jauh lebih besar Kota Kendari. Terbukti, anggaran pendidikan di APBD Kota Samarinda pada 2015 ini hanya Rp 6 miliar, sementara Kota Kendari sangat besar yakni Rp 15 miliar.
Karena itu sangatlah tidak realistis jika apa yang dilakukan oleh Pemerintah kota Samarinda tidak bisa dilaksanakan di kota Kendari.
Diakuinya, saat ini hambatan utama pengoptimalan anggaran pendidikan di kota Kendari lantaran masih digabungnya pembiyaan peningkatan mutu pendidikan dengan pembangunan fisik sekolah.
Kedepannya, kata Ashar, untuk pembangunan fisik dapat dialihkan saja ke Dinas PU Kota Kendari. Sehingga alokasi anggaran pendidikan dapat dioptimalkan secara maksimal untuk peningkatan mutu pendidikan.(Rasman)