ZONASULTRA.COM, WANGGUDU– Ada yang berbeda cara menangkap ikan nelayan di Desa Taipa, Kecamatan Lembo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) pada umumnya. Jika pada umumnya nelayan menangkap ikan dengan menggunakan pukat atau pancing, nelayan di Desa Taipa menangkap ikan dengan menggunakan jaring.
Sistem tangkap ikan yang dilakukan oleh nelayan Desa Taipa dengan cara berkelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 12 orang anggota dan seorang ketua. Sementara untuk pembuatan jaring dibutuhkan biaya sebesar Rp.50 juta.
Untuk menangkap ikan di laut, kelompok nelayan menurunkan jaring ikan yang ukurannya sepanjang 200 meter dengan lebar 1,5 Meter dari bibir pantai. Setelah itu, 5 orang nelayan menaiki perahu kecil untuk melepaskan jaring secara berurutan sampai kembali ke bibir pantai. Yang kemudian sebagian nelayan yang dibantu ibu-ibu dan anak-anak menarik kedua ujung jaring tersebut dari bibir pantai.
Ketua kelompok nelayan Desa Taipa Kecamatan Lembo, Jufri pada awak Zonasultra.com menuturkan untuk mengetahui ikan muncul disekitar pantai Taipa adalah jika melihat ikan sedang melompat-lompat di atas gelombang air laut.
“Sehari biasa dua kali kami pasang jaring, namun itu semua tergantung kondisi ikan kalau sudah terlihat. Alhamdulillah, sekali kami melingkarkan jaring ikan yang kami dapat sekitar 180-300 ekor ikan cakalang,” kata Jufri, Ketua kelompok nelayan Desa Taipa, Kecamatan Lembo, Minggu (27/9/2015).
Dari hasil tangkapan tersebut, ikan yang didapatkan dibagi dengan perbandingan 3 banding 2. Pemilik jaring 3, sementara nelayan dapat 2 yang anggotanya berjumlah 12 orang.
“Ikan hasil pembagian biasanya kami jual dengan harga Rp.25 ribu per ekor,” ujarnya.