SMA Negeri 1 Pakue, Kabupaten Kolaka Utara
ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Sejumlah orang tua siswa mengeluhkan pembayaran masuk siswa baru di SMA Negeri 1 Pakue, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra). Setiap siswa baru pada tahun ajaran 2017/2018 ini masih dikenakan pungutan dengan nominal yang dinilai cukup besar.
Salah satu orang tua siswa, Elias (48) menjelaskan dirinya dan sejumlah orang tua siswa lainnya dibebani biaya mobiler (kursi dan meja) bila ingin menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
“Kami disuruh membayar seiklasnya dengan alasan untuk membeli sejumlah kursi dan meja. Namun seiklasnya tapi ditetapkan minimal Rp 100 ribu dan maksimal Rp 200 ribu,” ujarnya kepada awak Zonasultra.com, Senin (10/7/2017).
Dikatakan, hal itu disampaikan panitia penerima siswa baru bahwa khusus siswa tahun ajaran baru ini, SMAN 1 Pakue hanya diberikan kuota 240 dari Dinas Pendidikan Provinsi Sultra, namun pendaftar melebihi kuota yakni lebih dari 300 orang.
“Kami serba salah pak. Kalau tidak bayar anak kami tidak diterima sekolah sedangkan kalau mau sekolahkan di SMA yang lain sangat jauh, maka biayanya berlipat ganda,” ujarnya.
Meski dana yang telah terkumpul saat ini sudah sebanyak Rp 30 juta, namun menurut Elias dari hasil perhitungan pihak panitia belum cukup, sehingga orang tua siswa kembali mengumpulkan dana karena sekitar Rp.60 juta baru mencukupi pembelanjaan mobiler.
Menanggapi permasalahan tersebut, Kepala Sekolah SMAN 1 Pakue, Anton yang dihubungi melalui telpon selular membantah kalau pihaknya memungut biaya masuk sekolah.
“Tidak ada pungutan, itu sudah kesepakan orang tua siswa dengan komite sekolah,” tegasnya.
Setelah didesak lebih lanjut dirinya tidak bisa memberikan komentar dan mengarahkan menghubungi ketua komite sekolah.
Ketua Komite SMAN 1 Pakue Muh.Rifai menjelaskan keputusan itu hasil rapat orang tua siswa dengan komite, sehingga diperoleh kesepakatan akan mengumpulkan uang atau sumbangan seiklasnya untuk pengadaan mobiler.
“Kuota dari Dinas Pendidikan Provinsi hanya 240 siswa yang akan dibagi di 10 kelas. Namun siswa yang mendaftar melebihi kuota atau lebih dari 300 siswa,” jelas Rifai.
Rifai menjelaskan, semua siswa yang mendaftar menginginkan masuk di SMAN 1 Pakue, sedangkan kuota disesuaikan dengan kursi dan meja. Jadi keputusan melakukan pungutan terhadap orang tua siswa hasil konsultasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi.
“Semua siswa dan siswi yang berjumlah lebih dari 300 akan diterima dengan syarat setiap siswa bersama-sama mengumpulkan dana seiklasnya untuk menambah meja dan kursi seharga Rp.150ribu/sepasang mobiler,” bebernya. (B)
Reporter: Rusman
Editor: Jumriati