Pansus DPRD Kota Kendari Bakal Telusuri Penggunaan Anggaran Covid-19

Ilustrasi anggaran covid, virus corona
Ilustrasi

ZONASULTRA.COM,KENDARI- Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari dalam waktu dekat akan menelusuri pengunaan anggaran corona virus disease 2019 (Covid-19) di Kota Kendari.

Ketua Pansus Andi Silolipu, mengatakan untuk menelusuri pengunaan anggaran tersebut, terlebih dahulu pansus akan memanggil satgas Covid-19 untuk mengetahui bagaimana arah pencegahan dalam pengunaan anggaran.

“Dalam waktu dekat akan kita panggil SKPD apa saja yang terlibat dalam pengunaan anggaran tersebut, karena dengan hal itu bisa diketahui apa yang telah dilakukan pemerintah kota termasuk satgas Covid-19 untuk kita sesuaikan anggaran yang ada,” ungkap Andi, Kamis (11/6/2020).

Ia menjelaskan, saat ini anggaran Covid-19 sebesar Rp51 miliar dari sebelum dipangkas oleh DPRD dan Pemkot sebesar Rp66,6 miliar. Andi mengeaskan bahwa dalam penulusuran nanti, pansus akan memastikan kemana saja penyerapan anggaran yang disepakati itu.

Apabila ditemukan yang melanggar hukum, DPRD akan merekomendasikan kepada aparat terkait karena hal tersebut merupakan tindakan kejahatan dan melanggar hukum.

Sementara itu, Wakil Ketua Pansus Rajab Jinik mengingatkan pemerintah kota, agar dalam pengunaan anggaran Covid-19 haruslah sesuai regulasi. Karena saat ini Komisi Pemeberantasan Korupsi (KPK) telah ikut memantau daerah yang melakukan pengunaan anggaran.

“Kami ingatkan untuk berhati-hati, karena KPK tegas mengatakan akan memberikan hukuman mati bagi siapa saya yang korupsi terhadap anggaran Covid-19, apalagi masyarakat juga diberikan ruang untuk mengawasi itu,” kata Rajab.

Tak hanya anggaran Covid-19, dalam penelusuran nanti, Pansus DPRD juga akan meminta pertangungjawaban anggaran dari pihak ketiga yang masuk di pada tim relawan Covid-19 Pemkot Kendari.

Untuk diketahui update jumlah pasien positif covid-19 di Kota Kendari dalam kurun satu pekan terakhir tidak ada penambahan kasus baru dan, angka kesembuhan pasien positif terus meningkat. Per tanggal 11 Juni 2020 pasien yang masih dalam perawatan medis tersisa 8 pasien dari total pasien positif 63 pasien, 53 pasien sembuh dan 3 meninggal dunia.(a)

 


Reporter: Ilham Surahmin
Editor : Kiki