ZONASULTRA.COM, RAHA – Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Muna mengungkapkan bahwa pelaku terduga teroris Tendi Sumarno (23) yang menikam anggota Intel Brimob Kelapa Dua Depok Bripka Marhum Prenje memang lahir dan pernah tinggal di Desa Lahumoko, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Sulawesi Tenggara (Sultra).
“Dia (Tendi Sumarno) itu memang lahir di Desa Lahumoko, Kecamatan Bonegunu, Butur. Dia meninggalkan Muna saat masih duduk di kelas 3 SD dan pindah ke Jawa Barat,” jelas Agung saat ditemui di Mapolres Muna, Senin (14/5/2018).
Kata Agung, pihaknya sekarang masih dalam penelusuran untuk mengetahui apa masih ada keluarganya di desa tersebut. Lanjut dia, dalam memahami paham teroris ini, Tendi Sumarno tidak belajar di Muna, melainkan setelah berada di Jawa.
(Baca Juga : Teror Bom Surabaya, Mendagri Minta Bupati dan Wali Kota Monitor Daerahnya)
“Jadi saat bapaknya meninggal dunia, Tendi Sumarno bersama ibunya pindah ke Jawa Barat dan sampai sekarang berdomisili di sana,” ungkapnya.
Dadang, ayah dari Tendi Sumarno sudah lama meninggal dunia. Sedangkan, Warsiti ibu dari tersangka sekarang bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arab Saudi.
Bripka Marhum Prencje tewas ditikam oknum yang diduga teroris di depan Mako Brimob Kelapa Dua, Cimanggis, Depok, dengan pisau yang diduga beracun. Bripka Prencje meninggalkan tiga anak, yakni Irfan Sang Prencje, Mohamad Fadilah, dan Abdul Fikri Prencje. (B)