ZONASULTRA.COM, KENDARI – Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit (RS) Bahteramas Kendari hari ini resmi berganti setelah Abdul Razak dicopot dari jabatannya itu. Pencopotan tersebut akibat banyaknya keluhan masyarakat terkait pelayanan yang buruk. Jabatan Dirut Bahteramas kini diserahkan kepada dr. Yusuf Hamra sebagai pelaksana tugas (Plt) sedangkan Abdul Razak diserahi tanggung jawab sebagai Dirut Rumah Sakit Jiwa Kendari.
Wakil Gubernur Sultra Saleh Lasata mengungkapkan, dengan adanya pergantian dirut tersebut diharapkan peningkatan pelayanan di rumah sakit Bahteramas dapat lebih ditingkatkan. Pasalnya, masalah pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu hal terpenting dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat.
“Apalagi visi misi kami bersama Pak Gubernur dari awal masa jabatan kesehatan merupakan satu hal terpenting yang menjadi prioritas kami. Jadi peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat itu penting,” ungkap Saleh Lasata dalam sambutannya setelah acara pelantikan berlangsung di Aula Rapat Kantor Gubernur Sultra, Rabu (28/9/2016).
Sementara itu, Plt Dirut RS Bahteramas Kendari dr. Yusuf Hamra mengungkapkan perombakan ini merupakan hasil tindak lanjut dari respon dan masukan masyarakat terhadap kinerja dan pelayanan di RS Bahteramas, baik pelayanan langsung dengan pasien ataupun dengan masyarakat umum lainnya.
Dijelaskan, kendala yang dihadapi RS Bahteramas saat ini begitu banyak seperti tuntutan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) dalam hal penyediaan dan perbekalan obat-obat harus dalam keadaan ready stock (tersedia) terutama jenis obat umum. Padahal kenyataannya banyak stok obat-obat umum tidak tersedia di RS Bahtermas meskipun secara nasional stok obat tersebut memang dalam keadaan kosong.
“Misalya obat prosenit, steriason dan hal paling kecil misal cairan, cairan ini juga menjadi perhatian karena masih banyak RS di Sultra yang bergantung pada RS Bahtermas mau tidak mau alasan kemanusian kami harus layani,” terangnya.
Kemudian, peningkatan akreditasi rumah sakit juga penting karena BPJS tidak akan bekerjasama dengan rumah sakit yang belum memiliki akreditasi. Dan saat ini pihaknya tengah mengejar akreditasi tersebut sebelum akhir tahun 2016, setidaknya target yang harus dicapai adalah akreditasi B untuk kemudian diusulkan menjadi akreditasi B pendidikan.
Hal penting lainnya yang tetap menjadi perhatian utama pihak RS Bahteramas adalah keluhan masyarakat terkait manajemen parkir, kemudian alur pelayanan dan waktu tunggu yang begitu lama dari proses pendaftaran hingga sampai diberikan pelayanan medis, serta membangun manajemen sistem RS tetap akan diusahakan agar masyarakat lebih efisien dalam mendapatkan pelayanan.
Dokter spesialis penyakit dalam jebolan Universitas Gajah Mada ini mengungkapkan, semua permasalahan itu akan segera dibenahi sebelum akhir tahun 2016, terutama pengejaran pembangunan sejumlah proyek yang belum tuntas, peningkatan akreditasi RS Bahtermas serta peningkatan pelayanan dokter subspesialis seperti paru.
Dirinya juga berharap dengan besarnya nilai investasi kesehatan dari pemerintah daerah dapat digunakan dan dimanfaatkan dengan baik. Pasalnya dirinya menilai investasi dari pemda untuk RS Bahteramas Kendari begitu besar.
Dia menambahkan, secara umum dokter spesialis di RS Bahteramas sudah memenuhi standar, dalam waktu dekat pelanayan subspesialis penyakit dalam konsultan ginjal akan segera hadir, sementara yang baru saja hadir di RS Bahteramas yaitu bedah tumor dan urologi.
Saat ini secara keseluruhan jumlah tenaga kerja di RS Bahteramas Kendari sekitar 800 orang yang terdiri dari tenaga medis, tenaga perawat, apatoker dan unsur tenaga lainnya. (A+)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Jumriati
Jangan hanya bicara… Direktur jgn hanya di ruangan, awasi juga itu para suster suster malas dan kasar…
Semoga ada perubahan yg lebih baik lg pelayanan RS.Bahteramas..utamanya perawat,suster..yg ramah yaaa..!