Pencarian Korban Jatuh KMP Kota Muna di Hari Ketiga Masih Nihil

Pencarian Korban Jatuh KMP Kota Muna di Hari Ketiga Masih Nihil
TIM RESCUE - Hari ketiga area pencarian terhadap korban jatuh KMP Kota Muna semakin diperluas dari pesisir Kecamatan Sibulue sampai Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tim rescue gabungan juga telah menyisir sembilan mercusuar yang berada di perairan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulsel, Sabtu (20/7/2019). (Foto Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Proses pencarian korban jatuh dari lambung kapal KMP Kota Muna Rifqah Khaerunnisa Takdir (23) sudah memasuki hari ketiga, Sabtu (20/7/2019). Hasilnya petugas belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban.

Koordinator Pos SAR Bone Andi Sultan mengatakan, hingga hari ketiga pencarian hasilnya masih nihil. Padahal pihaknya telah menambah jumlah personel dan armada untuk mencari korban.

Sebutnya, tim rescue gabungan yang terlibat dalam pencarian Rifqah terdiri dari personel Brimob SAR 13 orang, personel Basarnas 11 orang, relawan UNM 3 orang, relawan Unhas 4 orang, personel BPBD 9 orang, personel Polair 3 orang, personel Syahbandar 4 orang.

Dengan penambahan personel tersebut, tim rescue gabungan semakin memperluas lokasi pencarian korban yang merupakan warga Kolaka itu. Sebab, ada kemungkinan korban sudah hanyut terbawa arus.

Baca Juga : Korban Jatuh KMP Kota Muna Belum Ditemukan, Pencarian Bakal Dilanjutkan

“Kita sudah cari di lokasi jatuhnya korban, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya,” tulis Andi Sultan melalui layanan WhatsApp, Sabtu (20/7/2019).

Bahkan di hari ketiga ini area pencarian semakin diperluas dari pesisir Kecamatan Sibulue sampai Kecamatan Cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Tim rescue gabungan juga telah menyisir sembilan mercusuar yang ada di perairan Bajoe, Kabupaten Bone, Sulsel.

“Namun masih belum menunjukkan keberadaan korban. Kita masih akan lanjutkan lagi pencariannya. Agak sulit karena pagi dan sore biasanya ombaknya kencang,” tambahnya.

Andi Sultan menyebutkan pencarian bakal dilanjutkan lagi sampai hari ketujuh yakni pada Rabu, 24 Juli 2019. Dia mengakui bahwa selama proses pencarian korban tim penyelamat memang mengalami beberapa kendala seperti ketika pagi dan sore biasanya angin dan ombak kencang. Kondisi ini sedikit menyulitkan proses pencarian korban. (b)

 


Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini