ZONASULTRA.COM, KENDARI – Rencana Pemerintah Kota Kendari untuk menerapkan tatanan new normal di sektor pendidikan, ditanggapi oleh DPRD Kota Kendari.
Ketua DPRD Kota Kendari Subhan mengatakan, rencana penetapan new normal disektor pendidikan ini haruslah dikaji secara menyeluruh. Sebab dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat kota Kendari.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengungkapkan, mengacu aturan dari pusat untuk menetapkan sistem new Normal ini haruslah melibatkan seluruh stake holder yang ada di sektor yang akan menerapkan tatanan new normal.
“Menghadapi pandemi Covid-19 ini kita harus benar-benar berhati-hati. Untuk proses persiapan tatanan new normal hendaknya Pemkot melakukan seluruh tahapan yang telah diputuskan oleh pemerintah pusat,”jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/6/2020).
Subhan menyebutkan, untuk menerapkan tatanan new normal di sektor pendidikan ini juga harus berkordinasi dengan orang tua murid. Jika sudah seluruhnya disepakati bersama maka new normal disektor pendidikan bisa dilaksanakan.
Terpisah kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Kendari, Sartini Sarita mengungkapkan, pihaknya tengah mempersiapkan seluruh persyaratan untuk penerapan new normal disektor pendidikan.
Kota Kendari yang saat ini masuk kategori zona kuning tuturnya, masih belum bisa menerapkan sistem belajar tatap muka untuk tahun ajaran 2020 – 2021. Walaupun proses penerimaan siswa baru sudah mulai dilaksanakan.
“Sejak 10 Juni lalu sudah dilaksanakan pembukaan pendaftaran siswa baru. Tetapi hingga sekarang ini belum ada calon siswa baru yang melakukan pendaftaran disekolah-sekolah yang membuka pendaftaran,”jelasnya, di ruang kerjanya, Jumat (19/6/2020).
Selain itu untuk kondisi sekarang ini yang memungkinkan memulai proses tahun ajaran baru lanjutnya, baru bisa dilaksanakan ditingkat SMP dan SMA. Adapun untuk SD direncanakan baru bisa dilaksanakan proses belajar mengajar pada bulan November 2020.
Khusus untuk penerapan tatanan new normal disektor pendidikan ini terangnya, sejak Jumat ini hingga Selasa pekan depan, pihaknya memulai uji petik dibeberapa sekolah. Dimana dalam prosesnya pihaknya sekolah yang mengajukan usulan selanjutnya akan diverifikasi.
“Untuk penerapan new normal ini memang sangat panjang prosesnya, yang mana proses verifikasi kesiapan sekolah dilakukan secara ketat,”ujarnya.
Adapun kepala SMA Negeri 4 Kendari Ruslan menyatakan, untuk kesiapan proses belajar mengajar pihaknya sudah membentuk tim persiapan new normal yang terdiri dari 70 persen pihak sekolah dan 30 persen orang tua siswa.
“Kami dalam persiapan tatanan new normal ini kami mempersiapkan diri dengan maksimal. Salah satunya dengan melibatkan orang tua siswa dalam hal persiapan berdikari kelayakan penerapan new normal di sekolah kami,” tuturnya. (a)