Pertambangan Diduga Jadi Salah Satu Penyumbang Pencemaran Laut di Konut

Pertambangan Diduga Jadi Salah Satu Penyumbang Pencemaran Laut di Konut
PEMBERSIHAN SAMPAH - Tim Syahbandar Kecamatan Molawe bersama Pemda Konut, TNI, Polri, perusahaan tambang dan masyarakat melalukan aksi gerakan bersih laut dan pantai dalam memperingati HUT Perhubungan ke 74 bertempat di kawasan pesisir laut molawe, Kamis (12/9/2019). (Jefri/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Aktivitas pertambangan biji nikel di wilayah Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga memberikan dampak buruk pada ekositem laut.

Sebab, tanah kerukan yang masuk ke laut menimbulkan pencemaran sehingga mengakibatkan air menjadi kotor, keruh dan berubah kemerahan. Hal itu dipastikan selain merusak terumbu karang dan mengotori laut, pendapatan hasil melaut nelayan pun menurun.

Seperti diungkapkan Kepala Kantor UPP Unit lll Molawe, Andi Abbas saat menggelar aksi Gerakan Bersih Laut dan Pantai (GBLP) dalam memperingati HUT Perhubungan ke 74.

Dikatakan, keberadaan perusahaan tambang di wilayah Bumi Oheo itu seperti di Kecamatan Molawe dan Wiwirano menjadi salah satu penyumbang terjadinya pencemaran air laut. Sehingga, sedini mungkin harus dilakukan pencegahan.

“Dalam kegiatan ini, dari pihak tambang juga kami undang, dan minta mereka untuk bersama-sama lakukan pembersihan dilaut dan pantai. Mereka (penambang) juga kita himbau lakukan pembersihan, meminimalisir, mencegah atau menghilangkan kegiatan yang menimbulkan pencemaran akibat dari aktivitas penambangan mereka,”kata Abbas dalam di Kantor Syahbandar Molawe, Kamis (12/9/2019).

(Baca Juga : Belajar dari Banjir Konut dan Konawe, Pemerintah Harus Mengurangi Izin Tambang dan Perkebunan)

Dijelaskan, kegiatan GBLP yang dilaksanakan merupakan Instruksi Direktur Jenderal Perhubungan Laut sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan alam dan negara dari sampah-sampah yang menimbulkan pencemaran.
Kegiatan tersebut juga memberikan pesan moral kepada semua elemen untuk selalu menjaga kebersihan.

“Seperti yang dikatakan pak bupati Konut bahwa tingkat pencamaran saat ini memprihatinkan. Ini kami upayakan menjadi agenda rutinitas apakan tiap bulan, triwulan atau per semester agar kelestarian alam dapat terjaga dengan baik. Bagi oknum yang kedapatan buang sampah sembarang dan menimbulkan pencemaran kami tindaki,”ujarnya.

(Baca Juga : KPK: Banjir Bandang di Konut Akibat Eksploitasi Tambang Berlebihan)

Di tempati itu, Bupati Konut, Ruksamin, mengapresiasi kegiatan terbut. Sebab, selain menyatukan kebersamaan seluruh pihak terkait juga memberikan dampak positif bagi keamanan lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Disampaikan, sampah bisa menjadi nilai ekonomi jika dikelola dengan baik, namun bisa menjadi ancaman kesehatan jika dibiarkan berserakan. Dirinya mengimbau seluruh jajarannya, pihak terkait dan masyarakat agar senantiasa menjaga alam dengan melibatkan langsung jajaran Pemda Konut, TNI, Polri, perusahaan swasta dan masyarakat.

“Saya insturksikan bukan hanya bersihkan halaman dan pekarangan laut saja, tapi juga insturksikan untuk tidak buang sampah sembarang tempat. Mari kita jaga alam dan alam akan jaga kita,”tukasnya. (b)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini