ZONASULTRA.COM, BURANGA – Pemerintah Daerah (Pemda) Buton Utara (Butur) menggandeng Net TV, salah satu Televisi Swasta Nasional untuk mempromosikan ragam kebudayaan,
Bupati Butur Abu Hasan mengatakan, promosi budaya adalah salah satu upaya pemda dalam melestarikan kebudayaan. Selain itu, Bupati yang hampir genap setahun memimpin itu, juga mengungkapkan bahwa kegiatan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan itu merupakan bagian dari terjemahan visi misi pemerintahan saat ini, yakni menjadikan Butur sebagai daerah yang berbudaya.
Tak heran, jika media yang berskala Nasional bahkan Internasional itu di gandeng demi memperkenalkan beragam seni budaya daerah kepada publik.
“Oleh karena itu, sekali lagi saya menyambut baik acara ini. Saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi,” ungkap Abu Hasan saat membuka acara kebudayaan itu di Rumah Jabatan Bupati, Kamis (2/2/2017).
Menurutnya, keragaman budaya telah mewarnai kehidupan masyarakat Buton Utara dari dulu sampai sekarang. Kebudayaannya, lanjut dia, juga diwarnai oleh pola aktifitas dan tindakan manusia yang teratur, yang berkaitan dengan sistim sosial yang ada.
Lebih lanjut ia menuturkan, Buton Utara juga memiliki sistem sosial yang khas, dari daerah-daerah yang lain. Selain itu, benda-benda fisik peninggalan sejarah yang dimiliki, juga akan banyak dipromosikan bersamaan dengan kebudayaan yang bersifat non fisik.
Abu Hasan berharap, kedepannya budaya Butur tidak hanya sekedar karnaval, tetapi menjadi kegiatan rutinitas untuk menunjukkan jati diri (identitas), dan integritas masyarakat Butur. Ia juga mengajak, agar nilai-nilai budaya, sistem sosial, dapat terus terjaga, serta terus melestarikan benda-benda yang menjadi warisan dari sejarah para leluhur.
Dalam acara itu, turut diperagakan berbagai tarian, antara lain Mekoka, yang merupakan pembuka acara. Dimana para pelakon secara bergantian memainkan koka (kerang) dengan meletakkan koka tersebut di beberapa anggota badan, yang kemudian diletakkan pada tumpukan tempurung kelapa, yang berjarak sekitar 20 meter.
Kemudian peserta melantunkan lagu Alionda (lagu adat) dengan nada yang sangat khas, yang diiringi dengan mengkalumba (dua orang yang saling kejar-kejaran), kemudian dilanjutkan dengan tari Ngibi, kemudian disusul dengan tari Lense, yang menjadi penutup acara. (B)
Reporter : Irsan Rano
Editor : Kiki