Proyek Jembatan Gantung di Kolut Terbengkalai

Proyek Jembatan Gantung di Kolut Terbengkalai
JEMBATAN GANTUNG - Pembangunan jembatan gantung yang berada di Desa Makkuaseng Kecamatan Batu Putih Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) Sulawesi Tenggara (sultra) di anggap Mubassir oleh sejumlah pihak pasalnya sejak di bangun 2017 belum di fungsikan oleh masyarakat namun hingga kini sudah dianggap selesai oleh pihak Kontraktor.Selasa (3/4/2018) (Foto Facebook)

ZONASULTRA.COM, LASUSUA – Pembangunan jembatan gantung yang berada di Desa Makkuaseng, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra) dianggap mubasir. Sejak dibangun September 2017 hingga kini belum difungsikan, namun oleh pihak kontraktor dianggap sudah selesai.

Kepala Desa Makkuaseng M.Dajar membenarkan adanya jembatan gantung yang dibangun di desanya. Jembatan ini menghubungkan dusun 1 dan dusun 2 dengan anggaran yang bersumber dari APBD.

“Orang kabupaten yang kerja itu jembatan gantung, tapi sampai sekarang belum selesai. Manusia saja mau lewat tidak bisa,” kata M.Dajar kepada awak zonasultra.id, Selasa (3/4/2018)

Dia menambahkan, waktu pengukuran lebar sungai yang akan dibuat jembatan sekitar 55 meter, tapi yang masuk di rencana anggaran belanja (RAB) 70 meter. Namun mirisnya sejak pekerjaan dimulai masyarakat tidak pernah melihat papan proyek yang menjelaskan secara rinci baik volume dan sumber anggaran jembatan tersebut.

“Saya tidak tahu kenapa jembatan itu dibiarkan terbengkalai, mau diapakan itu jembatan kalau begitu saja pembangunannya. Kalau tidak difungsikan mubasir saja itu anggaran daerah karena barusan ada proyek tidak ada papan informasinya,” katanya.

Saat ini hanya terlihat balok kayu yang menjadi alas jembatan, namun tidak bisa dilalui oleh warga sehingga diduga proyek pengerjaan jembatan ini dilakukan asal-asalan.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kolut Burhanuddin mengatakan, pembangunan jembatan tersebut memang diperuntukkan bagi warga setempat sebagai jembatan alternatif, namun setelah pembangunan ada salah perhitungan sehingga tali yang mengangkat beban menjadi melar dan bengkok.

“Bukan tidak sesuai perencanaan, tapi ada beban yang harus diangkat pada saat pembangunan tidak sesuai karena adanya pembangunan di bagian atas. Begitu terpasang bagian bawah bengkok, mungkin kesalahan teknis,” kata Burhanuddin

Mengenai jumlah anggaran dirinya juga tidak tahu pasti karena ada bidang bina marga dan Pejabat Pembuat Komitment (PPK) yang menangani.

“Yang jelas penanggungjawabnya PPK sesuai laporan jembatan itu sudah selesai karena anggaran tahun lalu berarti sudah dipertanggungjawabkan,” tegas Burhanuddin

Sementara Kepala Bidang Bina Marga PU Kolut Nurpani saat dihubungi mengatakan, pembangunan jembatan tersebut terhambat karena anggaran yang tidak mencukupi sehingga dihentikan.

“Iya memang jembatan itu anggaran tidak cukup. Jadi sampai di situ saja. mengenai total anggaran yang digunakan sekitar Rp200 juta sampai Rp 300juta. Saya tidak tau pasti,” ujarnya.

Imran Arjuna sebagai PPK pembangunan jembatan itu saat dihubungi tidak merespon. (B)

 


Reporter : Rusman
Editor : Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini