ZONASULTRA.COM, KENDARI – Memasuki masa tenang pemilihan Wali Kota (Pilwali) pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari nomor urut satu Abdul Razak- Haris Andi Surahman (Razak-Haris) kembali diserang kampanye hitam melalui sebaran SMS (pesan singkat).
Salah satu warga Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu Wulanndari (20) mengatakan jika dirinya mendapatkan sms tersebut sekitar 20 menit yang lalu melalui nomor provider XL.
“Isi pesan singkatnya Bahaya memilih koruptor pada Pilkada Kota Kendari http://bit.ly/2l0eXon,” ungkapnya sembari memperlihatkan pesan singkat tersebut kepada awak zonasultra.id, Minggu (12/2/2017).
Link yang terdapat dalam sebaran sms tersebut adalah sebuah blog yang berisikan artikel tentang tokoh di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang sudah pernah tersandung kasus korupsi. Diantaranya Gubernur Sultra Nur Alam, Mansur Masie Abunawas, Umar Samiun dan Haris Andi Surahman.
Nur Alam dikaitkan dengan sosok Abdul Razak karena turut hadir dalam pelaksanaan demo save Nur Alam saat menjelang putusan praperadilan yang diajukan di PN Jakarta Selatan atas dugaan kasus korupsi pertambangan.
Kemudian dukungan ini juga dinilai sebagai skenario Nur Alam yang dibuat untuk tetap mempertahankan dan mengembangkan jaringannya, terutama melalui Pilkada.
Baca Juga : Diserang Kampanye Hitam, Ini Tanggapan Abdul Rasak
Salah satunya, Pilwali Kota Kendari sangat menarik. Untuk menguasai Kendari disiapkan 2 kandidat sekaligus. Pertama, mendukung pendanaan kampanye Abdul Rasak seperti banyaknya baliho Rasak bersama Nur Alam.
Kedua, Rasak berdemo mendukung Nur Alam dan menantang terbuka KPK. Ketiga, menjadikan Haris sebagai Wakil Walikota Kendari berikutnya dan sama-sama diketahui bahwa Haris Andi Surahman juga pernah dihukum 2 tahun penjara karena kasus korupsi.
Kampanye hitam yang beredar ini juga tengah ramai diperbincangkan di media sosial facebook. Hingga berita ini diturunkan belum ada tanggapan dari pasangan Razak-Haris mengenai sebaran sms tersebut.
Untuk diketahui, sebelumnya juga isu kampanye hitam ini banyak beredar melalui sebaran kertas yang ada di sudut kota Kendari. (B)
Reporter : Ilham Surahmin
Editor : Kiki