Seperti yang diungkapkan Direktur RSUD Raha, dr. Tutut Purwanto, Senin (6/4/2015), akibat kekurangan tempat tidur tersebut tak jarang pasien harus antri. Apa lagi RSUD ini merupakan satu-satunya ruma
Seperti yang diungkapkan Direktur RSUD Raha, dr. Tutut Purwanto, Senin (6/4/2015), akibat kekurangan tempat tidur tersebut tak jarang pasien harus antri. Apa lagi RSUD ini merupakan satu-satunya rumah sakit di Kabupaten Muna.
“Setiap hari pasien berebut bed. Untuk idealnya memang seharusnya disiapkan 240 bed, “terang Tutut.
Namun untuk mengantisipasi minimnya ketersediaan bed dengan kebutuhan pasien rumah sakit lanjutnya, tak jarang pasien dengan kondisi mendesak dan harus rawat inap yang tidak kebagian kelas maka disiapkan tempat tidur cadangan dan diletakkan disudut-sudut ruangan kamar atau kelas. Sementara pasien yang masih bisa rawat jalan, dipaksakan untuk rawat jalan.
Upaya lain untuk menekan jumlah pasien sambung Tutut, dilakukan dengan menyaring pasien rujukan baik di tingkat puskesmas ataupun dokter keluarga
“Pasien yang dirujuk ke Rumah sakit betul betul sudah tersaring di Puskesmas atau dokter keluarga. Jadi saat ini jumlah pasien menurun namun dilain pihak tingkat penyakit lebih besar,”tukasnya. (**Lily)