Sekolah dan Pemukiman di Konut Terendam Banjir Lumpur, Diduga Akibat Kegiatan PT Cinta Jaya

Sekolah dan Pemukiman di Konut Terendam Banjir Lumpur, Diduga Akibat Kegiatan PT Cinta Jaya
BANJIR LUMPUR-SDN 5 Molawe yang berada di Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe di banjir lumpur ore nikel milit PT Cinta mulai dari halaman sampai ruang kelas serta rumah-rumah warga.(Jefri/ZONASULTRA.COM).

ZONASULTRA.COM,WANGGUDU- Masyarakat Desa Mandiodo, Kecamatan Molawe, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra) dibuat resah oleh ulah perusahaan tambang PT Cinta Jaya yang aktif beroperasi di desa tersebut. Pasalnya, semua fasilitas pendidikan dan pemukiman warga tergenang banjir lumpur.

Dari informasi yang dihimpun awak media, lumpur dengan corak berwarna merah tua itu merupakan tanah ore nikel hasil kerukan gunung oleh PT Cinta Jaya di blok Mandiodo. Perusahaan tersebut, beraktifitas dekat dengan pemukiman warga, tempat ibadah dan rumah sekolah, serta sungai tempat warga memperoleh air bersih.

Banjir lumpur merendam mulai pekarangan sampai masuk kedalam puluhan rumah-rumah warga. Tak hanya itu, SDN 5 Molawe pun juga terkena dampak, hingga membuat sarana pendidikan yang baru direnovasi itu dipenuhi lumpur melebihi mata kaki orang dewasa atau sekira 20 senti meter.

“Sudah dua malam kejadiannya, waktu hujan. Lumpurnya masuk di sekolah lewati mata kaki orang dewasa. Lumpurnya berasal dari perusahaan PT Cinta Jaya,”ungkap Ima Hakim Kepala Sekolah SDN 5 Molawe yang direndami lumpur melalui sambungan telepon, Selasa (6/4/2020).

Dikatakan Ima, kondisi tersebut baru pertama kali terjadi. Padahal, meski hujan lebat turun desa yang dekat dengan laut itu tidak pernah terendam lumpur. Peristiwa itu, membuat beberapa warga harus pindah rumah untuk sementara akibat genangan lumpur.

“Saya sempat kaget kenapa begitu. Pas kami pergi cek, ternyata lumpurnya dari PT Cinta Jaya yang lakukan penambangan. Ada yang bobol pemalangnya seperti talub sehingga pada saa hujan tanahnya langsung masuk ke pemukiman warga dan sekolah,”ujarnya.

“Saya ke perusahaan, saya sampaikan supaya di keruk lumpurnya. Malahan di kasi turunkan pasir. Nah sementara bukan begitu maksudku, saya minta di keruk dulu itu tanahnya baru di timbun. Ini semua halaman dan ruangan masuk lumpur,” kesalnya.

Hal yang sama juga diutarakan warga setempat, Dewi Puspita. Dikatakan, kediamannya ikut menjadi korban genangan lumpur yang ditimbulkan dari aktifitas PT Cinta Jaya. Mulai dari halaman sampai ke dalam rumah dipenuhi tanah merah.

“Lumpurnya tebal sekali warna merah. Kejadiannya, mulai kemarin dulu waktu hujan. Hampir semua rumah warga kena, kita belum tau apa itu perusahaan sudah di perbaiki itu yang jebol atau belum. Ini belum lagi hujan, kita tidak taumi lagi ini modelnya,”terangnya.

“Penambangannya, di belakang tidak jauh dari pemukiman. Kami harap perusahaan (PT Cinta Jaya) bertanggung jawab, halaman kami ditimbun dan kalau bisa menggunakan batu terus di turunkan pasir,”tukasnya.

Hingga berita ini dinaikkan pihak PT Cinta Jaya belum dapat dikonfirmasi. Awak media Zonasultra.com masih terus berupaya menghubungi kontak pihak perusahaan. (b)

 


Reporter: Jefri Ipnu
Editor : Kiki

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini